Senin, 15 Februari 2010

CERPEN : MANUSIA

Suatu ketika di Negeri kayangan, terjadi perdebatan sengit antar arwah. Yang sedang berdebat sengit adalah arwah bekas manusia koruptor dan arwah bekas monyet yang di dunia menjadi topeng monyet. Mereka memperdebatkan masalah akal yang di miliki manusia. Monyet mengejek si manusia sangatlah bodoh daripada monyet, karena tidak dapat memanfaatkan akal dengan baik.

“Dasar manusia! bodoh! Di beri akal malah di jadikan alat untuk mengakali sesama makhluik Tuhan! Dasar manusia bedebah! Tukang korupsi!!”

“Eh monyet!! Jaga bacot lo ye!! Lo kata gampang jadi manusia?!”

“Yaelah!! Malah enak bego jadi manusia!! DI manjain sama Tuhan dengan kenikmatanNYA!! Sini sekarang giliran gue! Mana mungkin gue korupsi!!”

“Oww gitu ya? Eh asal lo tau aja! Gue sebelum jadi manusia, pernah jadi binatang, tapi gue bukan monyet, gue adalah seekor tikus dahulunya, dan asal lo tau lagi nih, gue juga berfikir kaya begitu sebelumnya sama arwah manusia yang sekarang udah hijrah ke dunia jin!! Oke sekarang giliran lo menjadi manusia deh!!”

“Oww tikus?? Pantes sering korupsi?? Hehehe.. . Oke, siapa takut jadi manusia!!”

“Oke, gih sana!! Gue mau liat gimane jadinye lo nanti!! Gw mau cabut dulu nih ye ke dunia jin!! Oye satu lagi, gue cuma mau ngingetin lo nyet! Selain konstruksi yang lo dapet melalui pengalaman empiris di dunia nyata nanti, lo juga bakal terbentuk dari pengalaman empiris lo di dunia sebelumnya. Dan itu berarti lo lahir ke dunia tidaklah kosong begitu aja! Tapi otak lo udah terisi oleh beberapa program sebelumnya, atau biasa di sebut dengan 3 postulat atau dunia ide, dunia bawaan dari dunia lo sebelumnya!”

“Apaan toh??!! Kagak ngarti gue??!”

“Ya monyet sih Lo!! Makanya nanti pas jadi manusia jangan lupa belajar filsafat ye, filsafatnye oom Plato tuh!!

“Ah sabodo teinglah!! Liat aja nanti!”

“Oke deh! Jalanin aja dewek deh, tapi nanti lo jangan mengugat Tuhan ketika lo jatoh! Tapi gugatlah karena lo di beri akal!!” Oke??!! Gue cabut dulu ya nyet!!”

Dan arwah bekas manusia itu pun langsung menghilang “Wuzzzz!” lenyap menghilang pergi menuju dunia jin.

Dan tibalah bekas arwah monyet tersebut terlahir ke dunia. Dia lahir di lingkungan konglomerat, dia di beri nama Andrei. Sang monyet sangat senang sekali mejadi manusia. Sampai usianya menginjak remaja, dia menjadi primadona di sekolahnya, karena dia mempunyai wajah yang tampan, kekayaan, dan segalanya. Banyak wanita yang mendekatinya.

“Waduh, mantab euy bodynya si Bella!! Gue sikat ah!! Tapi gimana caranya ya biar nanti malem gue bisa ML bareng dia ya?? Hmmm….. Gue ada akal!! Yeahhh!!!”

Tibalah malam hari. Si Andrei monyet itu mengajak Bella ke diskotik, dan mencekokinya narkoba dan minuman keras, lalu setelah Bella teller, di ajaknya dia check in di sebuah hotel, dan?! ML lah mereka.

Dan kelakuan si monyet pun terus seperti itu selama hidupnya. ML terus dengan berbagai wanita, walaupun dia sudah punya istri dan anak hasil hubungan sex liarnya, dia terus melakukan hubungan sex liar sampai Ia mati karena terkena virus AIDS.

Tibalah kematian si Andrei eks monyet itu. Semua keluarganya menangis sekaligus senang karena si Andrei sudah tidak meyusahkan keluarga lagi dengan kelakuan sex liarnya tersebut.

Dan arwah Andrei ex monyet pun tiba di kayangan. Dia pun bergegas menuju kantor administrasi kayangan yang mana disana adalah tempat regristasi dan laporan para arwah kepada malaikat saat para arwah ingin mendapatkan paspor menuju berbagai dunia, seperti dunia manusia, binatang, maupun jin. Disana Andrei bertemu arwah ex babi. Dia pun mengejek Andrei.

“Dasar manusia rakus!! Gila sex!! Banci juga lu embat!!”

“Eh babi!! Diem aja lo!! Gak tau apa-apa aja belagu lo!!”

“Liat nih gue nanti lagi ngurus paspor untuk jadi manusia! Gue bakal jadi manusia yang hebat nih!!”

Si Andrei ex monyet pun tertawa di dalam hati dan seakan mengingat kejadian sebelumnya di Negeri kayangan ini, ketika Ia berdebat dengan arwah manusia tukang korupsi tersebut.

“Kenape lo cengar-cengir?”

Kagak kenape kok Bi!! Hehe..”

Tiba-tiba sang malaikat penjaga administrasi memanggil si Babi.

“Babi!” Panggil malaikat

“Iya!”

“Nih paspor kamu untuk jadi manusia! Nanti kamu lahir melalui keluarga Alessandro ya!”

“Siap komandan!!”

“Oya ada salam dari Tuhan, katanya hati-hati! Terus jangan lupa denganNYA ya!”

“Ohh pastinyo!!”

Dan tibalah si Babi itu lenyap “wuzzzz!!” meghilang menuju dunia manusia.

“hah! Dasar babi tolol! Liat aja nanti! Lo kata enak jadi manusia! Hahahaha….”

“Andrei!!” Panggil malaikat.

“Iya siap!!”

“Silahkan isi formulir menuju dunia jin ini”

Dan setelah mengisi formulir dunia jin. Si Andrei ex monyet ini pun langsung bergegas menuju dunia jin “Wuzzzz!!!”






Arip Pirosa,
Jakarta,
16 Februari 2010.

Selasa, 09 Februari 2010

CERPEN : DI BUNGKAM ALIEN !

Seorang wanita setengah baya bernama Suci berjalan gontai tak tentu arah. Ia mencari Ibunya yang bernama Marsinah, yang tiba-tiba menghilang begitu saja saat alien meng-invasi Negeri ini beberapa puluh tahun lalu. Dulunya Marsinah adalah seorang aktifis manusia anti alien, Dia menentang keras invasi alien di Negeri ini yang banyak merugikan manusia.

Beberapa puluh tahun yang lalu, sekitar tahun 60an, alien mulai masuk meng-invasi Negeri ini, mereka melakukan tindakan semena-mena terhadap manusia. Semuanya di jarah dan di curi oleh alien dari tangan manusia, seperti harta, kekuasaan, bahkan nyawa manusia pun bisa hilang bila mencoba untuk berontak, seperti yang di lakukan Masrsinah ini.

Suci terpisah dari Ibunya, saat Ia berusia 5 tahun. Selama ini Suci hidup dan di besarkan oleh Pamannya.

“Carilah Ibumu Suci! Cari tahu semua kebenarannya! Setidaknya temukan bangkai Ibumu dan jerat para alien terkutuk itu ke Mahkamah Galaxy!”

“Iya Paman! Tapi bagaimana caranya!? Aku tak punya kekuatan untuk itu!?”

“Ini sudah zaman kebebasan! Sudah 12 tahun Alien kita usir dari Negeri ini! Dan temuilah Mas Mudir. Dia adalah seorang aktifis, sama seperti Ibumu! Temuilah dia anakku! Dia tinggal di daerah timur Negeri ini.”

Dengan modal nasehat dari Pamannya tersebut, Suci menempuh perjalanan jauh ke timur, dan akhirnya Ia bertemu dengan Mas Mudir. Ia menceritakan semua kejadian yang menimpanya kepada Mas Mudir.

“Wah, harus di tindak lanjuti! Memang agak berat kawan! Walau para alien sudah pergi dari Negeri ini, tetapi benih-benih alien yang di tanam dalam rahim manusia saat invasi waktu itu, telah berbuah sekarang, dan menghasilkan alien berbentuk manusia! Kita harus hati-hati kawan! Kita tak kan pernah tahu yang mana manusia, dan yang mana alien di zaman sekarang ini! Tapi, aku tak kan pernah takut! Kebenaran harus di tegakkan, walau nyawa taruhannya!”

Dengan semangat berapi-api, akhirnya mereka bedua mulai melakukan investigasi. Mereka mulai melakukan diplomasi ke berbagai pihak. Mengirim email ke Mahkamah Galaxy yang berada di planet Jupiter. Selain itu mereka juga meminta dukungan pemerintah Negeri ini untuk meminta surat izin terbang dan paspor menuju planet antah berantah dimana alien tinggal.

Dengan modal tersebut, akhirnya mereka pun mulai berangkat melakukan investigasi ke Negeri alien dengan menggunakan rocket luar angkasa.

“Selamat datang di Rocket Space Lines! Nyonya dan Tuan mau minum apa?” Sahut sang Pramugari Rocket luar angkasa tersebut kepada mereka berdua.

“Apa saja boleh!” Jawab Mudir.

Sementara itu di Bumi.

Tutttt… tuttttt… klikkk… Halo Letnan Jendral Alien! Semuanya akan kami atur! Mereka akan membiru tragis sebelum tiba disana!”

“Bagus! Lanjutkan dinastiku! Walau rezim kami tak lagi berkuasa di Negerimu, tapi kami percaya kamu bisa melanjutkannya! Buat manusia-manusia Negerimu mempercayaimu dengan citra-citra positif kamu. Bungkam semua musuh-musuh kita! Lanjutkan! Hahahaha….. tut tut tut tut tut……..”

Beberapa hari kemudian, tersiar kabar bahwa Mudir dan Suci telah tewas secara mengejutkan di dalam Rocket luar angkasa tersebut. Tubuh mereka di temukan membiru tragis. Menurut otopsi yang di lakukan oleh pihak kepolisian, mereka berdua tewas karena di racun di udara.

Sampai sekarang kasus pembunuhan tersebut tidak ada kelanjutannya. Pemerintah seakan bungkam seribu bahasa. Polisi pun serasa malas menindak lanjuti kasus ini. Sementara orang-orang yang mencoba melakukan investigasi terhadap kematian mereka bedua, mendapat terror gelap.

Namun tak sedikit pula orang-orang yang tak takut untuk terus melanjutkan perjuangan Mudir dan Suci dalam menginvestigasi para alien. Mereka menganggap kematian Mudir dan Suci bukanlah akhir, tetapi adalah awal untuk menegakkan keadilan di Negeri ini! Dan kematian mereka adaah suatu tanda bahwa Negeri ini belum benar-benar bersih dari para alien yang sebelumnya berkuasa.

Arip Pirosa

Jakarta,

Selasa, 9 February 2010.

Rabu, 03 Februari 2010

Puisi Seorang Koruptor

Rampas!!
Sikat semua jangan ada bekas..
Tak peduli si Budi menangis..
Rebut mimpinya dengan bengis..
Biarkan dia menjadi pengemis..

Bungkam!!
Serahkan cicak pada buaya..
Jangan ada yang bersuara..
Nanti kita bagi-bagi harta..
Tak akan ada yang jadi tersangka..

Rayakan!!
Kemenangan jadi milik kita..
Keluarga makmur rakyat sengsara..
Tak usah khawatir masuk penjara..
Kita akan karaoke bersama Artalita..

Memperingati 100 Hari kepemerintahan SBY-Boediono (Mosi Tidak Percaya!)

Mosi Tidak Percaya muncul dari pandangan Masyarakat terhadap kepemimpinan SBY-Boediono. Disini gw mau mencoba melihat apa aja sih yang telah terjadi dalam masa kepemimpinan 100 hari SBY-Boediono? Kenapa Rakyat sudah Tak Percaya lagi dan menyatakan SBY Gagal!?

Dalam masa pemerintahannya yang baru berjalan 100 hari saja, Bapak Presiden tercinta kita telah melakukan beberapa Hegemoni, dan di bawah ini adalah beberapa Hegemoni yang gw amati selama 100 hari kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Cekidot!

- Hegemoni terhadap Oposisi Politik (Mencoba menggaet Golkar sebagai koalisi dan menjadikan dedengkot PDI-P menjadi ketua MPR yang secara logika gak mungkin jumlah PDI-P yang minoritas bisa menempatkan Bapak Taufik Kiemas sebagai ketua MPR RI)

- Hegemoni terhadap Oposisi di luar Politik, yaitu Kriminalisasi KPK (Konspirasi Antasari Azhar hingga penangkapan terhadap Bibit-Chandra di Bungkam!)

- Hegemoni terhadap duit rakyat, dengan menguapnya dana talangan Century yang merugikan Negara Rp.6,7 T (Baru-baru ini SBY and the gank sepertinya menggunakan strategi Cicilia, yaitu mengorbankan seseorang untuk “mencuci tangannya”, yaitu tiba-tiba kok pengusaha bengkel mobil bisa dapet dana nyasar Century sebesar Rp. 30 M, kalo begitu kok baru ketauan sekarang, saat dimana SBY and the genk semakin terpojok? Hmm..)

- Hegemoni kekayaan dan social, dengan memperjarak kedekatannya dengan rakyat (Rakyat naek Bajaj, pejabat naek Toyota Crown Royal Shalom. Dari pada beli mobil mewah buat yang kehidupannya emang udah mewah, kenapa gak di pake duit itu buat Relokasi korban Gempa ataupun Lapindo yang belum selesai-selesai. Masih banyak kan tuh yang Rakyat miskin ataupun pedalaman yang harus di perhatikan ketimbang beli mobil mewah tersebut. Selain itu Mafia Hukum semakin menjamur, Artalita yang merugikan Negara karena kasus BLBI pun asik karaoke-karaoke dan ajojing-ajojing ria di tahanan, sedangkan Nenek-nenek yang di tuduh maling kapas yang gak merugikan Negara sepeser pun harus meringkuk di tahanan bareng kecoak-kecoak yang sedang berajojing ria)

- Hegemoni kesejahteraan rakyat (Harga bahan pokok gak mengalami penurunan, tak berpihak dengan rakyat kecil. Penggusuran dimana-mana, dll)

- Hegemoni terhadap kebebasan berpendapat, dengan melarang buku George tentang Gurita Cikeas (SBY dkk merasa dirinya terancam dengan data-data yang dapat menyudutkan dirinya tentang fakta-fakta kucuran dana Century yang masuk ke dompet cikeas and the gank, kalo merasa gak bersalah, lantas kenapa harus di larang?)

- Hegemoni tokoh baik atau pencitraan baik, dengan merasa terzolimi sendiri oleh para Oposisi.

- Hegemoni Rakyat, dengan gak terima dengan Mosi Tak Percaya dan Pemakzulan yang akan di lakukan oleh Rakyat terhadap dirinya


Ya, itulah fakta-fakta yang terjadi selama 100 hari kepemimpinan SBY-Boediono. Bila kejaidan dan masalahnya seperti ini, yaitu Hegemoni, kita langsung teringat dengan kepemimpinan Soeharto dalam Orde Baru. Mungkinkah ini merupakan ORBA Jilid 2? Bila kita lihat dalangnya memang berbeda, konsep juga jelas berbeda, namun jalurnya sekarang lebih bersih, dengan siasat muka dua, topeng malaikat di gunakan untuk mernutupi wajah iblisnya, lebih mending rezim ORBA, disana Soeharto tak menyembunyikan keganasannya. Jelas sekali sekarang ini lebih berbahaya dari rezim ORBA, Rakyat seakan di nina bobokan dengan cerita-cerita melankolis seperti di sinetron-sinetron layar kaca saat ini, Rakyat tak sadar bahwa mereka sedang di tikam dari belakang. Rakyat yang tadi kagum dengan sosok Romeo, kemudian mereka tak tahu bahwa di belakang mereka, sang Romeo tersebut adalah sebuah Iblis yang di buru oleh Jibril.

Jadi sangat jelas sekali bila Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Januari ini, bertepatan dengan 100 hari kepemimpinan SBY-Boediono, melakukan aksi demonstrasi utuk menyatakan SBY-Boediono gagal dan di minta untuk segera mundur! Rakyat mempunyai Hak untuk menuntut Pemakzulan dan menyatakan Mosi Tak Percaya kepada Presiden. Seperti mengutip lagu dari Efek Rumah Kaca yang berjudul Mosi Tidak Percaya : “Kalau kami tak percaya, lantas kau mau apa? Kau tak berubah, selalu mencari celah. Jelas kami marah, kamu di percaya susah. Ini Mosi Tidak Percaya!”

Seharusnya SBY malu, rakyatnya sendiri sudah tak percaya lagi dengannya. Bila dia gentle seperti Opa Soeharto, seharusnya dia mundur. Dan gw mengutip dari pernyataan Jubir Presiden, Bung Pasha, dia mengatakan, “2000 orang yang akan berdemo jelang 100 hari masa kepemimpinan SBY-Boediono ini tak bisa mewakili seluruh Rakyat Indonesia!” Hei Bung! Buka mata anda, liat siapa 2000 orang itu? Itu semua Rakyat Indonesia, walaupun tidak semuanya turun kejalan, tapi 2000 orang itu mewakili aspirasi sebagian besar Rakyat Indonesia untuk menuntut SBY-Boediono mundur karena gagal! Karena aspirasi Rakyat yang seharusnya disampaikan oleh para Wakil Rakyat di Senayan, malah tak di terima oleh Presiden and the genk! Karena DPR sekarang seperti di nina bobokan oleh Pemerintah yang berkuasa saat ini, kurang garang, liat aja kasus Century gak selesai-selesai? Dan lihat juga siapa yang turun ke jalan? Itu semua adalah elemen Masyarakat yang peduli dengan Rakyat. Rakyat yang di zolimi, dan siapa Rakyat yang di zolimi tersebut? Rakyat-rakyat seperti buruh, petani, dan rakyat-rakyat miskin lainnya. Rakyat disini bukanlah Rakyat yang mengendarai Camry atau Mercy, karena Rakyat yang seperti itu tidak akan di zolimi oleh Pemerintah, karena Rakyat seperti itu adalah Pren atau CS Pemerintah, makanya gak akan pernah di rugikan dan gak mau menggulingkan Pemerintah. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Dan bila Bung Pasha mau lebih dari 2000 orang untuk berdemo? Mungkin semua Rakyat Indonesia bisa turun lebih banyak lagi suatu hari nanti! Dan ingat! Kita sebagai Rakyat mempunyai Hak atas Mosi Tak Percaya terhadap Presiden!

AYU DAN KOMO - DONGENG SEBELUM BERCINTA II (KONSPIRASI!)

Di suatu malam, di atas ranjang dalam sebuah kamar. Aku dan Ayu sedang tidur-tiduran sambil menonton TV. Kami menyaksikan program berita tentang kasus kriminalisasi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

“Aku sangat prihatin dengan keadaan Negeri ini! KPK di kriminalkan! Bagimana cara mereka untuk menangkap koruptor? kalau pimpinan mereka satu persatu menjadi tersangka!” Keluh Ayu padaku.

“Akan ku dongengkan sesuatu padamu sebelum kita bercinta, ini tentang Konspirasi!

“Kenapa harus dongeng melulu sih? Dasar orang melayu!”

“Karena ketika kebenaran di bungkam oleh kenyataan. Dongeng harus bicara menceritakan kebenaran!”

Aku pun mulai menceritakan cerita tentang konspirasi untuk Ayu. Anton Azrul namanya, namun dia sering di sapa dengan Bang Azrul. Dia adalah ketua Komisi Koruptor Harus Mati (KKHM) di Negeri antah berantah.

“Selamat ya pak atas keberhasilan anda dalam menangani berbagai kasus korupsi di Negeri ini!” Sahut salah seorang wartawan dalam acara jumpa pers di halaman gedung KKHM.

“Ya. Itu semua juga berkat dukungan dari rekan-rekan media dan masyarakat untuk membantu kinerja Komisi Koruptor Harus Mati selama ini!” Jawab Bang Azrul dengan wajah berseri-seri.

“Prestasi terbaik KKHM tahun ini adalah keberhasilan mengungkap kasus korupsi yang melibatkan Antonio Pahon, Ia merupakan menantu Presiden Bapak Suroso, orang nomor satu di Negeri ini! Apakah Bapak Suroso marah kepada anda, karena menantunya ditangkap oleh KKHM?”

“Oh tidak sama sekali! Anda semua kan tahu, kalau Bapak Suroso sangat mendukung aksi kami dalam memberantas korupsi!”

“Oke, sesi tanya jawabnya sekian! Terima kasih teman-teman wartawan atas apresiasinya!” Sambung sang ajudan Bang Azrul kepada para wartawan.

Setelah melakukan sesi konfrensi pers di siang hari, malam harinya Bang Azrul pun langsung mengadakan pesta keberhasilannya di sebuah restoran bintang lima. Suasana cukup meriah sekali, banyak orang yang datang, dari keluarga, rekan kerja, pers, dan berbagai LSM anti korupsi pun datang meramaikan pesta ini

“Can’t buy me love… Everybody tells me so… Can’t buy me love… No, no, no, no, no, no...”

Alunan music The Beatles yang di bawakan oleh sebuah band sewaan mengalun menambah meriah suasana. Dimana-mana orang tertawa terbawa suasana meriahnya pesta. Ada yang asik mengunyah makanan dari hidangan satu ke hidangan yang lain. Ada soerang lelaki berbadan tegap dengan wibawa yang menandakan dia seorang pejabat sedang berbicara kepada beberapa orang yang tampak seperti bawahannya yang terlihat seperti sekumpulan orang penjilat, dengan kata lain, “bila bos senang, apapun kami laukan” kira-kira seperti itulah gambaran muka-muka penjilat terseut. Bang Azrul sendiri pun sedang sibuk di wawancarai oleh beberapa wartawan.

Malam pun semakin larut. Bang Azrul pun bergegas pulang. Ia mengendarai mobil sedan Toyota Camry. Ia pulang sendirian, tanpa di temani supir. Namun di tengah perjalanan, Ia mendapati seorang wanita yang ingin bunuh diri dengan cara memalang di depan mobil Bang Azrul. Beruntung, Bang Azrul tidak mengemudi dengan ngebut, Ia pun langsung menyadari bahwa ada seorang wanita yang menghalangi jalannya. Ia pun turun dan menghampiri wanita tersebut. Setelah melakukan perbincangan, akhirnya Bang Azrul pun berhasil merayu wanita itu untuk ikut bersamanya dan tidak jadi bunuh diri. Wanita itu bernama Rini, Ia mengaku ingin bunuh diri karena suaminya sangat galak padanya. Rini sangat cantik, kulitnya putih, rambutnya panjang, hidungnya mancung, dan wajahnya mirip seperti artis Tamara Blezenski.

“Maukah anda membawaku ke sebuah hotel Bang? Aku sangat lelah sekali hari ini, Aku tak mau pulang!”

“Hotel? Hmm… Baiklah, malam ini saja ya, besok kau ku antarkan ke kantor polisi untuk melaporkan suamimu. Ok?”

Tibalah mereka berdua di sebuah hotel melati di kawasan pinggiran kota. Mereka berdua pun check in bersama di sebuah kamar hotel tersebut. Di dalam kamar, Rini terus menggoda Bang Azrul dengan sangat sensual. Bang Azrul pun tidak tahan melihat godaan Rini. Ia pun langsung membuka bajunya, dan menghampiri Rini dan memeluk kemudian menciumnya. Mereka berdua pun bercumbu bersama di atas ranjang kamar hotel tersebut. Setelah puas bercumbu sekitar dua jam lebih, mereka berdua pun rebahan bersama di atas ranjang tersebut. Namun tak lama kemudian pintu kamar mereka ada yang mendobrak.

“Dasar kau pelacur! Sedang apa kau disini?” Teriak seorang lelaki yang bernama Nasution Zulfikar. Ia merupakan Direktur Utama PT. Elang Banjar.

“Hei siapa kau?” Teriak Bang Azrul sambil menutupi badannya dengan selimut.

“Aku suaminya! Oww jadi ini simpananmu? Seorang ketua KKHM?”

“Hei tunggu-tunggu! Ini semua salah paham!”

Rini pun bergegas mengenakan bajunya. Ia pun langsung lari keluar hotel sambil menangis. Nasution dan Bang Azrul pun terlibat adu mulut.

“Hei bung! Reputasimu sebagai ketua KKHM akan hancur mulai malam ini! Bila kau mau damai, serahkan uang sebesar satu triliun rupiah padaku!”

“Kau coba memerasku bung!?”

“Terserah kau saja! Bila reputasimu mau hancur, silahkan! Hahaha…”

Nasution pun langsung bergegas pergi meninggalkan Bang Azrul sendiri di kamar hotel. Bang Azrul pun tampak kesal dan menyesal.

Keesokan harinya, di kantor KKHM, Bang Azrul tampak murung dengan kejadian yang menimpanya. Ia sedang duduk di ruang dinasnya sambil melamun. Tiba-tiba handphone Bang Azrul berdering. Bang Azrul pun terkaget. Bergegas Ia mengambil handphonenya yang berada di atas meja kerjanya tersebut. Tertulis private number dari layar handphone Blackberry Bang Azrul itu. Ia pun mengangakat telepon tersebut.

“Halo siapa ini?”

“Hei masih ingat denganku Bang? Ingat kau masih punya hutang satu triliyun padaku! Waktumu tiga hari untuk menyerahkannya padaku! Hahaha… Tut tut tut tut…”

“Bangsat!”

Sudah satu hari waktu berlalu. Bang Azrul pun merasa tertekan dan tampak stress dengan kejadian ini. Kemudian di saat Ia sedang makan malam bersama keluarganya di rumah, Ia mendapati telepon dari seseorang yang mengaku anggota salah satu LSM anti korupsi di Negeri ini. Ia mengaku mengetahui apa yang sedang terjadi pada Bang Azrul. Ia mengajak Bang Azrul untuk bertemu di suatu tempat esok harinya, guna membantu Bang Azrul menyelesaikan masalah ini.

Tibalah Bang Azrul di sebuah café ternama untuk bertemu dengan orang yang kemarin meneleponnya. Orang itu bernama Wandi, Dia mengaku sebagai salah satu anggota LSM anti Korupsi, Dia berjanji akan membantu Bang Azrul dalam menyelesaikan masalahnya.

“Bagaimana kabarnya Bang?!”

“Sudah jangan banyak basa-basi, kita selesaikan masalah ini secepatnya, Aku sudah pusing dengan masalah ini! Jadi, rencana apa yang ingin kau jalankan dalam menyelesaikan masalah ini?”

“Oke Bang! Jadi begini rencananya ……………”

“It's been a hard day's night, and I've been working like a dog… It's been a hard day's night, I should be sleeping like a log………….”

Alunan lagu The Beatles yang di nyanyikan sebuah band sewaan di café tersebut menyamarkan perbincangan serius antara Bang Azrul dan Wandi.

“But when I get home to you, I find the things that you do... Will make me feel all right… You know I feel all right… You know I feel all right! Thank You!”

Selesainya lagu Hard Day’s Night dari The Beatles yang di bawakan oleh band sewaan café ini, juga menandakan selesainya pula perbincangan antara Bang Azrul dengan Wandi.

“Oke. Terima kasih sobat! Tapi ingat! Aku tak mau ada yang tewas!”

“Tenang saja Bang! Semuanya pasti beres! Aku kan pendukung KKHM! Aku gak mau KKHM hancur karena kasus yang membelit Abang!”

“Baiklah kalau begitu, Aku tunggu kabar darimu lagi”

Dua hari kemudian Bang Azrul yang sedang berada di ruangan dinasnya sedang menonton televisi. Ia sedang asik menonton sebuah debat politik di salah satu stasiun televisi. Sudah dua hari ini dia kembali ceria.

“Sudah dua hari ini si Bangsat Nasution itu tak pernah menghubungiku lagi! Nampaknya Wandi telah berhasil bernegosiasi dengannya”

“Breaking News siang ini! Pemirsa, telah terjadi pembunuhan terhadap Direktur Utama PT Elang Banjar. Bapak Nasution Zulkifar! Ia di temukan tewas tertembak di dalam mobilnya…………….” Suara pembawa acara berita di televisi.

“Apa? Nasution tewas?” Bang Azrul pun terkaget seakan tak percaya.

“Saat ini polisi sedang memintai keterangan dari berbagai saksi di lapangan mengenai pembunuhan ini……………..”

“Ah Wandi goblok! Kenapa harus di bunuh! Bangsat juga tuh orang!”

Bang Azrul pun langsung mencoba menghubungi Wandi melalui handphonenya.

“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif………………” Terdengar suara mesin penjawab otomatis yang memberitahukan HP wandi sedang tidak aktif.

“Bangsat! Kenapa bisa jadi seperti ini!”

Bang Azrul pun langsung bergegas meninggalkan kantor KKHM. Ia tampak stress dan panic karena kejadian ini.

“Lalu bagaimana kelanjutan ceritanya?” Tanya Ayu kepadaku

“Pada suatu hari, Polisi berhasil menangkap dua orang yang membunuh Nasution. Dari keterangan keduanya, mereka disuruh oleh Wandi. Kemudian Polisi mendapati bahwa Wandi telah di temukan tewas di rumahnya dengan sangat misterius. Polisi yang sedang menyelidiki rumah Wandi, mendapati bukti kuat, yaitu HP Wandi yang memuat SMS kepada Bang Azrul, tentang rencana pembunuhan ini. Dengan bukti tersebut, Polisi langsung menangkap Bang Azrul. Bang Azrul sendiri merasa tidak bersalah, Ia merasa dirinya sebagai korban konspirasi. Dan hanya Rini lah saksi kunci yang bisa menyelamatkan Bang Azrul dari konspirasi ini”

“Lalu, siapa yang merencanakan atau dalang dari konspirasi ini Komo?”

“Sudahlah, kurasa semua orang dan termasuk kau juga sudah tau jawabannya!”

“Suroso kah?”

“Menurutmu?”

“Iya menurutku dia! Karena menantu dari Suroso kan di tangkap oleh KKHM! Jadi disini dia ingin balas dendam kepada KKHM. Dan cara pertama adalah melakukan konspirasi ini! Iya kan Komo?”

“Tak penting aku menjawabnya! Semua itu hanyalah dongeng sebelum bercinta”

“Ow iya! Tapi apakah cerita dongeng tentang konspirasimu itu sama dengan kisah kriminalisasi terhadap KPK sekarang ini? Apakah benar para petinggi KPK menjadi korban konspirasi? Cepat beri tahu Aku Komo?!”

“Sudahlah Ayu! Kurasa semua masyarakat sudah cukup pintar untuk menganalisa kejadian itu! Jadi buat apa kita ikut campur? Lebih baik kau buatkan aku telur setengah matang sebelum kita mulai bercinta malam ini”

“Dasar Hyper Sex! Setiap hari bercinta mulu!”

“Namanya juga orang melayu! Suka yang mendayu-dayu”

Kami berdua pun tertawa bersama di dalam kamar yang hanya berukuran 24x24 dan hanya di sinari oleh lampu bolham berdaya 5 watt itu. Karena perbincangan tentang konspirasi tadi, kami berdua jadi berfikir, apakah kami juga merupakan korban konspirasi? Ya mungkin juga, yaitu konspirasi social masyarakat yang memandang rendah seorang Gay dan Waria karena kami memiliki jiwa feminim.

Arip Pirosa.

Jakarta,

Rabu, 3 Februari 2010.