Senin, 16 November 2009

Manunggaling kawula klawan Gusti.. (NurNYA)

Ku rindu denganNYA..
Ku rindukan hidupku yang dahulu kala..
Ketika aku masih suci tiada terkira..
Kapankah aku 'kan kembali pada hidupku yang dulu..

Perjalanan tiada halang..
Menghilangkan ke fanaan..
Kebenaran tujuanku..
Dia ciptakan aku dengan meniupkan NurNYA..
Tak perlu mencariNYA keluar..
DiriNYA ada di dalam diriku..

Kita manusia adalah bagian dari Nur Maha Hidup..
Yang meniupkan ruhNYA kepada kita..
Kita adalah rahmat dariNYA..
Kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah teladan dan perwujudan dari kehendakaNYA..
Insan Kamil yang sempurna yang ditunjuknNYA untuk semseta alam..

Perjalanan kehidupan untuk mengenalNYA..
Dia berhak di kenal untuk menunjukkan eksistensiNYA atas kuasaNYA..
Ia Maha Hidup dengan apa yang Ia hidupkan..
Nur atau ruhNYA ditiupkan untuk menghidupkan jasad manusia..
NurNYA pun bersujud untukNYA..
Kita hidup karena Nur yang Ia tiupkan ke dalam Jasad kita..
Jasad manusia sangatlah suci dan berharga karena ditiupkan ruhNYA..
Dia ada dimana-mana, dimanapun kita berada, karena Ia ada di dalam Nur kita yang merupakan bagian dari NurNYA..

Tempat bersatunya hamba dengan Tuhan adalah baitullah..
Tapi, kita tidak perlu cari tempat suci "diluar" diri kita..
Tempat suci tak berbentuk fisik atau perebutan wilayah..
Bukan saling membenci dan membunuh sesama manusia..
Itu hanya membawa agama ke dalam lembah kenistaan..
Baitullah ada di diri kita, qalb mu'min -jantung hatinya orang mu'min-..
Karena hakikatnya jasad manusia adalah al-masjid al-haram..
NurNYA akan bersujud dan bertemu denganNYA..
Dan pertemuan kembali NurNYA denganNYA tak lain adalah Baitullah..
Dan tempat Nur yang ditiupkaNYA bersujud padaNYA adalah Jasad..
Oleh karena itu Jasad manusia sangatlah berharga, karena telah dipilih Tuhan untuk menempati RuhNYA..
Maka dosa besarlah orang yang membunuh jasad manusia..

NurNYA ada dimana-mana..
Ia Maha Hidup..
Maka hanya yang "Hiduplah" yang bisa menemuiNYA..
Hidup secara Lahir Batin..
Lahir batin keberadaan sukma..
Yang disembah Gusti..
Gusti yang menyembah..
Diri menyembah disembah..
Memuji di puji..
Timbal balik..
Bila NurNYA berdzikir untuk diriNYA..
DiriNYA pun berdzikir untuk NurNYA..
Semakin kita dekat dengannNYA..
Semakin dekat pula Ia dengan kita..

Berikanlah "makanan" dan “latihlah” NurNYA yang telah Ia tiupkan ke jasad kita..
Beribadahlah untuk menerangkan Nur dariNYA..
Jagalah dan latihlah NurNYA agar tetap hidup..
Agar NurNYA yang akan menuntun sesuai kehendakNYA..
Dan bukan ego dan nafsu kita yang menuntun kita..

Berjalanlah menujuNYA..
Hanya kepadaNYA lah kita berpegang teguh dan percaya..
Bahwasanya semua yang ada di dunia ini bersifat fana dan semu..
Niscaya kau akan mendapatkan Kebenaran sejati dengan bertemuNYA kembali..
Gunakanlah Nur yang ada di dalam hati mu..
qalb mu'min -jantung hatinya orang mu'min-..
The Inner Light..

Hanya NurNYA lah yang sanggup dan bisa menemukaNNYA kembali..
Peleburan kembali NurNYA denganNYA..
Hanya pedoman dan kajian Al-Quran yang sejatinya terdapat di dalam NurNYA yang kita miliki ini dapat menuntun kita menujuNYA..
Dan dengan NurNYA inilah yang dapat kita percaya..
Untuk menentukan yang mana yang Hak, dan yang Bathil..

Dan manusia tidak berhak menghukum atau memvonis haram bahkan sesat manusia lain..
Sekalipun manusia itu sangatlah miskin, bodoh hina, ataupun berbeda paham dengan kita..
Hanya Gusti Allah lah yang berhak menentukan kehendakNYA..
Karena orang-orang yang dianggap hina itu NurNYA belum mendapat pencerahan dan belum mendapatkan hidayah untuk menerangkan NurNYA..
Karena itulah akal di ciptakan untuk mencari dan mendapatkan kembali hidayah akan NurNYA yang akan menuntun kita kepadaNYA..
Dan seharusnya ulama-ulama yang diharapkan menjadi Insan Kamil dapat menuntun orang awam untuk kembali ke jalanNYA..
Bukan sebaliknya, Ulama yang mengatasnamakan Agama berbuat seenaknya..
Menganggap dirinya benar..
Dia tak lain hanya belajar agama sampai sampulnya saja..
Tapi tidak kandungan yang terdapat di dalamnya yang kemudian di praktekan dan mengamalkannya sebagai rahmat untuk alam semesta..
Mencampurkan agama dengan kekuasaan..
Dan itu sama saja menjatuhkan agama ke dalam lembah kenistaan..

Manusia tidak berhak memvonis haram ataupun berdosa bagi seorang manusia..
Walaupun NurNYA terdapat di dalam diri kita, bukan berarti kita mempunyai kuasa tersebut..
Karena masih ada Yang Maha Kuasa untuk menjalankan KehendakNYA..
Manusia menjalankan kehendakNYA, dan Allah lah yang menentukan kehendakNYA..
Manusia sejatinya di mata Allah adalah sama derajatnya..
Dan agama bukanlah soal nasionalis ataulah politik..
Kebenaran bukanlah soal yang mana yang banyak atau poling..
Maka Al-Quran di turunkan untuk kita sebagai manusia yang mempunyai batasan untuk menentukan yang mana yang Hak dan yang Bathil..

Al-Quran diturunkan untuk menuntun manusia menuju akhlak mulia yang di perintahkan oleh Allah..
Al-Quran merupakan petunjuk Allah kepada manusia agar mencapai kebenaran milikNYA..

Dan Al-Quran sejatinya bukanlah hal yang baru buat kita..
Seperti konsep Plato yang terinspirasi dari hal ini..
manusia di lahirkan tidaklah kosong..
Melainkan sudah di beri modal tahu sesautu dari dunia ruh...
Dia yang meurunkan dan menciptkan Al-Quran..
Dia yang meniupkan NurNYA ke manusia..
Al-Quran sendiri menyebutkan dalam Surat Al-Ankabut [29]:49 bahwa AL-Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata yang berada di dalam dada (kesadaran) orang-orang yang di beri ilmu..
Maka Al-Quran diturunkan untuk orang-orang yang disucikan hati dan pikirannya..
Kita bukan hanya saja membaca Al-Quran..
Tapi kita harus mengkajinya..
Dan membersihkan Nur kita yang di tiupkan olehNYA agar dapat kembali berpegang teguh padaNYA..

Makanya ada doa agar kita di berikan Ilmu..
Agar dapat benar-benar "Hidup" NurNYA..
Agar bisa menjadi manusia yang berakal dan berpegang teguh padaNYA..
Rabbi Zidni Ilmi - Tuhanku tambahkan kepadaku ilmu..
Dengan ilmu aku bisa "hidup" dan bisa menemuiMU..

Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan ALLAH, dan mereka tidak mendapat petunjuk. (Surat Yunus)

Maka berdoalah untuk diri kita sendiri..
NurNYA berdoa untukNYA..
Dan diriNYA pun mendoakan NurNYA..
Karena sejatinya Nur yang ada di jasad kita merupakan mitra atau bagian dari NurNYA..
Bersihkan hati kita dari segala hal yang negatif..
Terapkanlah doa kita untuk diri kita sendiri..
Karena yang nyata dapat menolong kita adalah NurNYA yang terdapat di diri kita..
Semakin dekat NurNYA yang ada di diri kita dengan Gusti Allah..
niscaya doa kita akan di kabulkanNYA dan kita akan mencapai kebenaran yang sejati..
Amin..


Dan tulisan diatas merupakan sebagian kecil dari konsep makrifat yang di ajarkan oleh Syekh Siti Jenar dalam Manunggaling kawula klawan Gusti..

2 komentar: