"Without going out of your door, You can know all things of earth.. With out looking out of your window, You could know the ways of heaven.."
Senin, 27 Desember 2010
Byebye Blackbird 2
Kita tahu, Selama ini kita sering beselesih paham. Aku dengan pemikiranku, dan kamu dengan pemikiranmu.
Menurutku cinta gak harus dipaksakan. Gak adil bila kita harus memaksakan stigma cinta membuat semuanya menjadi “Halal”. Bila memang sudah tidak ada lagi konstruksi perasaan, Buat apa dipaksakan saling mencinta.
Terkadang cinta memang bisa membunuh logika, Tapi sebuah kedewasaan dalam bercinta membutuhkan logika. Logika membutuhkan sebuah konstruksi yang bisa diterima oleh nalar. Nalar pun harus berjalan selaras dengan perasaan.
Bila setiap malam minggu aku ditemani gitar dan segelas es teh tawar, Ga logis juga aku bisa mencintai kamu. Yang ada aku cinta sama gitar dan es teh tawar.
Menurutku cinta gak bisa terkonstruksi didalam sebuah kekosongan, Jarak yang membuat semuanya menjadi kosong. Walau waktu tempuh kita hanya 2 jam saja, Tapi tetap itu tidak bisa membangun sebuah candi. Bandung Bondowoso aja gagal membangun cinta dalam 24 jam, dan begitu pula dengan Sangkuriang. Gak penting dan ga nyambung juga sih statement tentang cerita rakyat itu tadi.
Oke, Balik lagi ke cinta. Cinta menurutku adalah dari mata turun ke hati. Bila aku tak bisa melihat dirimu, bagaimana aku bisa mencintai kamu.
Memang betapa lemahnya aku yang gak bisa menjalani LDR ini. Aku memang gak sehebat Kambing Jantan atau Adhitya Sofyan dalam menjalani LDR. Tapi bukan berarti aku tidak sehebat mereka. Aku lebih hebat kok dari mereka. Dan yang pasti ini bukan masalah LDR aja, tapi kita memang udah gak cocok.
Aku membutuhkan keseriusan dalam bercinta. Keputusanku ini adalah tindakan nyata dari keseriusanku dalam bercinta. Tak ada waktu lagi untuk bermain dengan cinta. Bila ini udah gak sehat buat apa lagi dipertahankan.
Maaf bila aku harus mengambil keputusan seperti ini. Aku mohon satu sama kamu. Pleaseee jangan dengerin lagu cengeng ya. Dengerin lagu The Beatles aja, Seperti Hey Jude, Let It Be, Yesterday, Blackbird, atau The Inner Light juga bisa. Lagu indie pop masih bisa menjadi rekomendasi deh.
Once again blackbird. This is for you..
Jika 4 tahun lalu, saat menembakmu, aku menggunakan kata-kata tolol, Sekarangpun demikian. Aku melepasmu terbang juga dengan serangkaian kata-kata tolol juga, walaupun tidak sekeren dengan pop-up saat nembak dulu.
Selamat tinggal Blackbird. Terbanglah yang tinggi dan sebebas yang kamu inginkan. Raihlah mimpimu, Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya. I always miss you. Bye-bye Blackbird :)
Sabtu, 04 September 2010
Antara ... dan ...
Tubuhnya langsung tergulai di Altar tersebut, Dia bersimpuh, kepalanya tertunduk dengan mata terpejam dan menitikkan air mata sambil berseraya halus : "Aku tidak tahu!"
Di sekeliling Altar tumbuh rimbun pepohonan berdiri tegak disana sini, seberkas sinar matahari menembus di antara ranting pohon satu dengan yang lain, kuning memancar lurus dari atas ke bawah bak batang pepohohan tak bercabang. Gemericik air sungai bersautan dengan gesekan antara daun pepohonan dan angin sepoi-sepoi, ditambah kicauan burung sesekali, menandakan suatu komunikasi alam yang harmonis disekeliling Altar.
Dia pun menegakkan kepalanya kembali secara perlahan, namun matanya masih terpejam, dahinya mengkerut, mulutnya menganga dan berteriak tak berkalimat sekencang-kencangnya.
Burung-burung yang tadinya hanya sesekali berkicau didahan pepohonan pun langsung bergegas terbang kesana-kemari seraya berkicau menggema di udara satu sama lain, dan membuat gesekan antara daun pepohonan dengan angin menjadi tak beraturan dan tak seirama dengan gemiricik air. Situasi alam disekitar Altar pun tak lagi seimbang, sinar matahari yang tadinya tegak menyaru bak batang pohon seakan tertebang oleh teriakannya.
Akhirnya Dia bangkit dan meninggalkan Altar. Dia pun kembali tampak siluet dan hilang begitu saja berbaur dengan udara.
Selasa, 24 Agustus 2010
Budak Kapitalisme
Budi pun menjawab "Ga ah, sore ini aku mau kerja di tugu pancoran!"
Akupun kecewa, tapi kekecewaan itu tak berlangsung lama, aku langsung bergegas menuju rumah Shinta..
kucuk kucuk kucuk,
sampailah aku dirumah Shinta.. Aku pun berseru "Shinta maen yu!"
Shinta pun menjawab "Yah aku mau gawe bareng Jojo! Muup ya!"
Aku pun kembali putus asa dan sangat kecewa.
Sebuah kesenangan, silaturahmi dan permainan harus terputus karena tuntutan Kapitalisme! Bukan Budi dan Shinta yang tidak mau bermain, tapi kapitalisme mendorong mereka menjadi seorang budak, mengejar yang namanya hepeng untuk dapat mencapai kesuksesan semu. Dengan selembar kertas, kapitalisme dapat menjadikannya seorang yang mendapatkan kesuskesan yang "dibeli", bukan di dapatkan dengan hati.
Ah sudahlah! lebih baik aku main sendiri saja, sambil meminta uang dijalan untuk membeli Ipod!
Jumat, 23 Juli 2010
Islam for Peace
Oke pertama gue pengen ngejawab dengan simple, gue pengen menggaris bawahi kata wajib yang dia gunakan? Wajib bagi muslim? Sekarang kalo dia emang bener-bener orang Islam pasti dia paham apa aja sih isi Rukun Islam? Kewajibannya orang Islam itu apa aja? Apakah disana di sebutkan kita harus melukai, mendiskriminasi dan berbuat semena-mena terhadap orang lain, bahkan musuh kita sekalipun? Apa ada? Coba kita jabarin Rukun Islam yang ada 5 itu satu-satu :
1. Mengucapkan 2 kalimat Syahadat
2. Melaksanakan Shalat 5 waktu
3. Berzakat (Membantu orang lain)
4. Berpuasa di bulan Ramadhan
5. Dan naik Haji bila mampu.
Nah dari ke 5 Rukun itu apakah ada isyarat kita untuk mendiskriminasi orang lain? Malah kita di ajarkan untuk membantu orang lain, dengan cara berzakat.
Oke dan masalah perang Nabi. Yang sebenarnya harus belajar Sejarah adalah dia! Nabi berperang bukan, inget BUKAN untuk menyerang dan bukan karena beda keyakinan atau memerangi kekafiran! Peperangan (Al-Qital) terjadi untuk melakukan pertahanan, karena kaum Quraisy telah mencoba mengusir dan memerangi Muhammad, itu yang terjadi saat perang Badar, perang kemenangan pertama umat Islam (Dengan sedikit bantuan Malaikat) . Dan untuk di ingat! Pada jaman Nabi, Islam bukan di raih secara kekerasan. Kemenangan Islam bukan karena peperangan! Islam disebarkan dengan cara dakwah secara damai oleh Nabi dan Sahabatnya! Dengan bantuan para Malaikat dan juga wahyu dari Allah, Muhammad dengan mudahnya menyebarkan Islam di jaman tersebut! Nah! sepeninggal Muhammad lah baru kemudian terjadi Hegemoni Islam besar-besaran oleh para Raja Arab yang berkuasa saat itu yang notabenanya adalah orang Islam. Mereka mungkin "Sedikit" memaksa orang atau rakyatnya untuk memeluk Islam, lihatlah sepeninggal Nabi, Arab terpecah belah karena banyak terjadi kesalah pahaman ajaran Nabi sesungguhnya, perang saudara dimana-mana, dan itu terjadi SETELAH sepeninggal Nabi. Jadi Nabi tidak mengajarkan kekerasan dan peperangan dalam menegakkan syariat Islam, bahkan Muhammad pernah menjenguk dan mengasihi tetangganya yang Quraisy, yang setiap harinya melempari Beliau (Muhammad) dengan batu dan (maaf) kotoran manusia! Tapi Muhammad malah berbuat baik kepadanya, Muhammad pun tak berhak dan tak mau memaksa orang Quraisy itu untuk masuk Islam, tapi karena kebaikan dan kedamaian yang di berikan Muhammad, maka si Quraisy itu pun tertegun (Jiah tertegun kata-kata gue :D) hatinya dan tertarik dengan Islam. Itulah yang harus kita teladani dari Nabi. Bukan perangnya!
Begitu juga perang salib yang terjadi pada Abad Pertengahan, ketika Salahudin Al Ayubi atau juga disebut sebagai “Saladin” di dunia barat, merupakan panglima perang Muslim yang dikagumi kepiawaian berperang serta keshalihannya baik kepada kawan dan lawan-lawannya. Keberanian dan kepahlawanannya tercatat sejarah di kancah perang salib. Tapi beliau berperang bukan untuk merebut Yeruslem, lebih kepada membela para peziarah Islam di kota suci tiga Agama Yerusalem, karena bukan rahasia umum, sebelum pindah ke Ka'bah atau Makkah, orang Islam bersama dua Agama lain, yaitu Kristen dan Yahudi, melakukan Ziarah di Yerusalem, tepatnya Islam di Masjid Al-Aqsa!
Nah! Saat Salahudin berkuasa, perang salib sedang berjalan dalam fase kedua dengan dikuasainya Yerussalem oleh pasukan Salib. Namun pasukan Salib tidak mampu menaklukan Damaskus dan Kairo. Saat itu terjadi gencatan senjata antara Salahudin dengan Raja Yerussalem dari pasukan Salib, Guy de Lusignan. Perang salib yang disebut-sebut sebagai fase ketiga dipicu oleh penyerangan pasukan Salib terhadap rombongan peziarah muslim dari Damaskus. Penyerangan ini dipimpin oleh Reginald de Chattilon penguasa kastil di Kerak yang merupakan bagian dari Kerajaan Yerussalem. Seluruh rombongan kafilah ini dibantai termasuk saudara perempuan Salahudin. Insiden ini menghancurkan kesepakatan gencatan senjata antara Damaskus dan Yerussalem. Maret 1187 setelah bulan suci Ramadhan (Sumber dari Oom Google mengenai Perang Salib), Salahudin menyerukan Jihad Qittal. Pasukan muslimi bergerak menaklukan benteng-benteng pasukan Salib. Puncak kegemilangan Salahudin terjadi di Perang Hattin ini.
Kemudian Sang raja Raja Yerussalem Guy de Lusignan berhasil ditawan sedangkan Reginald de Chattilon yang pernah membantai khalifah kaum muslimin langsung dipancung. Kepada Raja Guy, Salahudin memperlakukan dengan baik dan dibebaskan dengan tebusan beberapa tahun kemudian. Dalam pembebasan kota-kota ataupun benteng Salahudin selalu mengutamakan jalur diplomasi dan penyerahan daripada langsung melakukan penyerbuan militer.
Kemudian Pasukan Salahudin mengepung Kota Yerussalem, pasukan Salib di Yerussalem dipimpin oleh Balian dari Obelin. Empat hari kemudian Salahudin menerima penawaran menyerah dari Balian. Yerussalem diserahkan ketangan kaum muslimin. Salahuddin menjamin kebebasan dan keamanan kaum Kristen dan Yahudi. Fragmen ini di abadikan dalam film “Kingdom Of Heaven” besutan sutradara Ridley Scott. Tanggal 27 Rajab 583 Hijriyah atau bertepatan dengan Isra Mi’raj Rasulullah SAW, Salahudin memasuki kota Yerussalem. Ada suatu percakapan dalam film Kingdom Of Heaven yang menarik, kurang lebih seperti ini :
Balian : ”Saya serahkan kunci kota Yerussalem kepada anda, tapi anda harus dapat bisa menjamin keselamatan kami, orang-orang non-muslim”
Salahudin: ”Saya akan jamin keselamatan anda”
Balian : ” Apa yang dapat menjamin kami bahwa anda akan menepati janji anda ?” (Balian masih ingat saat-saat Yerussalem jatuh ke tangan pasukan Salib, banyak penduduk sipil muslim yang dibantai sampai kota Yerussalem sesak oleh mayat, dan Balian khawatir Salahudin melakukan hal yang sama )
Salahudin : ” (diam sejenak..menatap tajam Balian) Saya akan menepati janji, Insya Allah ..saya adalah Salahudin saya bukan seperti orang-orang anda”.
Jadi pada intinya beliau atau orang yang berkata di status facebook gue, untuk wajib memerangi bar,PSK,dll itu lebih kepada pembacaan text ayat-ayat berdasarkan kebencian atau hegemoni, bukan kepada dasar hati dan tindakan seorang Muslim, yang selalu cinta akan kasih dan damai. Malah tindakan seperti itu yang akan menghacurkan martabat Islam dan membuat orang lain benci akan Islam, jadilah duta besar Islam yang baik, dengan mengajarkan kasih dan damai, bukan tindakan-tindakan yang diskriminatif! Sudah lah cukup tindakan Amrozi, CS yang sudah memudarkan kepercayaan Islam di mata Internasional. Seperti pepatah arab yang pernah berkata "Islam hancur oleh orang Islam itu sendiri". Ya yang bikin jelek Islam itu adalah orang Islam itu sendiri. Masalah PSK, dll berdosa atau tidak, itu bukan urusan kita, itu urusan Dia personal dengan Tuhannya (Habluminallah), seperti hal ada orang yang ikut campur dengan urusan Rumah Tangga kita, pasti kita bakal terusik dan risih, sama aja tuh mereka berhubungan dengan Tuhan kekasihnya, jangan di ganggu. Sebelum kita mengusik orang lain, lihat dulu kedalam jiwa kita, apakah kita sudah baik hubungan kita dengan Tuhan kekasih kita? Lagi pula dengan memerangi Bar, PSK, dll ga ada untungnya juga gitu buat kita, apakah akan di bawa oleh kita sampai akhirat? Kaga juga! Yang bakal di bawa ada 3 :
1. Ilmu yang bermanfaat
2. Amal Sholeh
3. Dan Doa dari anak yang Sholeh
Nah itu ga ada kan? Lagian buat apa juga kita merazia mereka saat bulan puasa? takut iman nya goyang? Kalo kuat dan Islam banget ngapain takut? hehehe... Lagian kalo mau memerangi maksiat ya jangan berbentuk kekerasan atau fisik. Tapi! Perangi lah niat untuk melakukan maksiat di diri sendiri! :D
Thanx kawan udah membuat gue menulis seperti ini :D Islam for Peace not War! Dan sebelumnya, mohon maaf lahir batin! Marhaban Ya Ramdhan :D
Rabu, 21 Juli 2010
Kosong
Kau tidak nyata bagiku..
Aku tidak punya perasaan denganmu..
Konstruksi pikiranku yang membuat kau nyata..
Konstruksi kenangan yang membuat ku suka padamu..
Tak ada cinta disini..
Hanya aku yang bermimpi sendiri di dunia ini..
Aku menunggu di bangunkan dari tidurku..
Ketika aku bangun nanti..
Kau tak akan pernah ada lagi..
Kau tak nyata..
Kau hanya terbentuk dari gagasan pikiranku..
Karena sejatinya aku adalah arsitek..
Arsitek akan duniaku sendiri..
Hanya cukup dengan memejamkan mata, aku dapat melihat seluruh isi dunia..
Dengan membuka mataku, aku sudah dapat melihat jalan menuju surga..
Kehidupan adalah kematian..
Dan kematian adalah kehidupan..
Kamis, 01 Juli 2010
Terlalu banyak iklan di TV
Sehingga kita teralihkan..
Entah sampai mana ceritanya..
Apakah sang jagoan telah mati..
Kemana larinya penjahat itu..
Sepertinya iklan itu membuat ku lupa..
Lupa akan jalan cerita Negeri ini..
Belum lama ini Negeriku di guncang gempa..
Kemudian Tikus-tikus leluasa berkeliaran..
Lalu aku tak lagi melihat Cicak di layar kaca..
Dan bagaimana kelanjutan kabar Century..
Mengapa orang ngentot aja di ributin..
Padahal itu adalah bagian kehidupan manusia..
Negeri lain di urusin Kemerdekaannya..
Sementara Negeri sendiri aja masih belum merdeka..
Entah apa yang terjadi di Negeri ku ini..
Jalan ceritanya jadi tak karuan..
Mungkin memang iklan terlalu banyak di TV..
Jumat, 18 Juni 2010
Suport for Ariel
Yoman balik lagi nih dengan gue, setelah sekian lama vakum dari dunia tulis-tulisan kaya gini, akhirnya gue bisa nulis juga, hahaha.. Ya dengan tulisan ini gue cuma pengen mengutarakan sikap gue untuk men-SUPORT Narzriel Irham a.k.a Ariel Peterpan. Gokil doi kasian banget di cerca, dimaki, dihujat, sampe dituntut abis"an sama semua orang, dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Gubernur, hingga anggota DPR!
Sebelumnya disini gue men-support bukan berarti gue membenarkan sikap Ariel seperti itu, tapi disini gue cuma pengen bersikap Empati sama kang Ariel, Walau gimanapun doi juga kan manusia, kalo kata Serius Band, "Rocker juga Manusia", ya jadi maklumin aja kalo ada ke khilafan yang mungkin menurut masyarakat itu adalah hal yang meresahkan! tapi kalo menurut gue sih ga meresahkan juga, malah menguntungkan! Loch kenapa begitu? Ya karena kapan lagi bisa liat body aktris" cewe yang aduhai!! hahaha... Pasti kalian" nganggep gue emang doyan yang kaya gitu" kan? Jangan ambil keputusan kaya tukang tempe bacem dulu coy! Mari sini kita diskusikan..
Sekarang gini aja deh, jangan pada munafik, semuanya juga udah pasti liat video itu kan? Ya iyalah.. Kalo gak mana mungkin pada menghujat!! Oiya bagi yang menghujat tapi belom liat mending ke laut aja deh! Liat dulu baru menghujat! Nah kalo udah liat! Ujung"nya kalian pada menikmatinya juga kan tuh video!? Gimana? Manstab toh? hahaha..
Oke serius.. ehemmm... Sekarang kita gak usah munafik deh! Kalian (terutama yang udah pernah kawin) juga pernah ngerasain hal yang kaya gitu kan? Ga usah saling menghujat! Instropeksi maisng-masing aja deh!? Siapa tau aja anak, keluarga, atau bahkan orang tua kalian mungkin aja juga udah ada yang pernah melaukan sex di luar nikah, atau bahkan hanya sebatas having sex doang atau tindakan yang di tabukan oleh tatanan masyarakat kita (bukan budaya timur, budaya timur gak mengekang kebebasan, tapi dogma" orang sotoy yang mencatut nama timur dan Tuhan)?! Kenapa kita harus malu ngomongin Sex? Alat kelamin kita? itu kan bagian dari tubuh kita!
Nah kenapa juga anak" bisa tau akan hal video syuurrr tersebut? Internet? Ya itu resiko dari globalisasi teknologi! Kalo ga siap sama yang kaya gitu"an ya sekalian aja noh kaya Korea Utara (yang cuma kalah 2-1 doank sama Brazil kemaren di Piala Dunia) gak usah ada Internet, isoslasi diri.. Cuma mau lo kaya gitu? Gue sih ogah, lau aja yang ksesana, penegatahuan kita terbatasi! Nah makanya, anak harus di berikan pendidikan SEX sejak dini, biar ga kaget dengan hal" yang kaya begitu"an, ajarkan lah SEBABnya, jangan langsung ajarkan AKIBATnya doang! Maksudnya ajarkan yang bener" biar si anak mengerti, jangan cuma di takut"i dengan akibatnya aja! Sebab dulu, baru akibat, intinya biar ngerti!! kaya Agama aja, kalo anak di takut"in sama Neraka, maka mereka mau shalat cuma karena takut masuk neraka doang! Kan kalo mereka dikasih tau dan di ajarkan sebab" kalo kita shalat bakal mendapatkan ketenangan hati, mendekatkan diri dengan Tuhan, dan hal" sebab lainnya, maka anak akan merasa nyaman dan ikhlas melaksanakan Shalatnya! Nah untuk masalah gimana sosialisasi agar anak bisa dapet bekal Sex yang baik, ya gue disini ga kompeten untuk ngasih tau itu, noh tanya sama Komnas Perlindungan anak aja yang di gawangi oleh "Si Komo", suruh doi tuh untuk sosialisasiin, jangan muncul pas udah kejadian dan nuntut aja kerjanya! Ga tanggung jawab! Bubarin aja apa nih lama"?? hahaha... Piss man!! :) Oiya selain Komnas Perlindungan anak, harusnya Gubernur atw anggota DPR lainnya punya kewajiban juga tuh untuk melakukan sosialiasi kemasyrakat tentang pendidikan Sex dan juga Informatika seperti internet, jangan cuma bisa maen cabut KTP orang aj! Ariel punya Hak tinggal disitu, doi bayar pajak (Pajak PPN Peterpan), ikut nyontreng Pilkada juga (walau mungkin doi gak milih pak D*D*)! Jangan cuma pas doi lagi di atas, terus di puji" sebagai mojang Bandung, tapi giliran lagi jatoh kaya gak mau ngakuin kalo doi mojang Bandung! Ariel juga menurut gue gak bisa di katakan merepresentasikan masyarakat Bandung juga gitu, ini masaah pribadi, bukan masalah bandung, emang Ariel di videonya pake judul Bandung lautan Asmara apa? Ga kan? nah makanya Pemerintah toh yo jangan gegabah, pikir pake otak, Dikau kan orang terhormat, Sarjana pasti, coba pikir dan dikaji dulu, jangan ambil keputusan atas dasar arogansi dikatotor!! Ini negara Demokrasi bung! Banyak kok yang lebih merugikan Negara dan Kota” di Indonesia, kaya Koruptor” itu, semisal Gayus atw Anggodo, tapi kenapa ya doi” gak di cabut KTP nya sebagai Warga daerah setempat atau bahkan warga Indonesia?? Hmmm…
Nah, lanjut dah! Tadi kita udah ngebahas masalah Internet, sekarang yang bertanggung jawab atas kesebarnya video ini (Selain tuh si maling sialan itu pastinya) tentunya adalah MEDIA, terutama Infotainment tuh!! Sekarang masyarakat desa pedalaman yang gak tau internet, tau kabar itu darimana kalo bukan dari media? Oke, media punya hak untuk "The bad news is good news for me", oke gue ngerti itu! Tapi tolong donk harus berimbang, jangan membuat teks yang menyudutkan sodara Ariel, bilangnya sih prihatin, tapi isinya masyarakat yang menghujat semua dan tindakan" negatif lainnya! Harusnya sih ya, media tuh harus netral tanpa berat sebelah yang secara tak langsung "menyetir" makna kepada masyarakat! Semakin heboh dan wah di beritakan, maka semakin pula juga masyrakat pada tau dan jadi gendek tuh masyarakat sama Ariel di beritain mulu, udah kaya Koruptor aja si Ariel! Coba udah, kan sekarang Piala Dunia nih, mending bahas itu aja dah! Toh kalo mau di beritain jangan di ulang-ulang dengan pembahasan yang sama, yaitu negatifnya si Ariel.. Inget loch, media khususnya Televisi itu adalah salah satu alat Propaganda yang kuat dan juga paling berpengaruh bagi Masyarakat! Apalagi teks di TV itu bisa di tafsirkan berbeda-beda tergantung kebudayaan dan pendidikan masing" individu, nah kalo orangnya kolot, ya kasus Ariel ini bisa jadi ribet di buatnya! Hidupnya aja belom bener udah pasti dia ngurusin urusannya si Ariel pula! Nah sekarang udah kebukti, walau media seakan-akan netral dengan kasus Ariel, tapi kebanyakn orang kolot yang baca tuh teks, jadi penafsiran nih kasus jadi ribet kan?
Oke lanjut.. Pastinya Ariel tuh lagi apes aja, ketauan begituan sama cewe-cewe beken, dan mungkin dari kalian yang berani menghujat adalah mungkin yang beruntung belum ketahuan dan kegep aje! Nah, coba kalo kalian ada di posisi Ariel?? Gimana??! Ga usah munafik dengan berkata "Gue gak mungkin bisa kaya dia!" Itu namanya... Takaburrr... Lau tuh Manusia, bukan malaikat! Pasti pernah berbuat khilaf!! Khilaf dalam bentuk apa aja, khilaf bukan hanya sekedar ketauan video mesumnya, bisa apa aja, nah memaki Ariel dengan membabi buta, itu adalah juga tindakan khilaf! Tuhan aja maha pengampun, sebesar apapun dosa umatnya! Bahkan Nabi Muhammad sendiri memaafkan Kafir Quraisy yang udah menghina, menimpuk, dan melukai beliau! Padahal jelas" kalo Kafir Quraisy di tulis di Al-Quran itu adalah "musuh" (Walau ane gak terlalu agamis banget, tapi ane juga tau ni kaya begini"an, di ajarin soalnye waktu kecil). Nah! Moso kita sebagai manusia biasa, yang ga ada apa" nya dengan Nabi, gak mau memaafkan ke khilafan kang Ariel, yang sebenarnya ga ada ape"nye dengan ke khilafan tuh Kafir Quraisy yang udeh lukai Nabi! Makanya kisah dan akhlak Nabi di ambil yang positif"nya aja, jangan masalah polygamy, dan yang kegagahan dia dalam perang aja, soalnya masalah perang udah beda zaman dan konteksnya sekarang bro!
Nah, kalo mengenai masalah hukum juga kayanya ga usah di permasalahkan lah, yang merugikan masyarakat sebenarnya intinya bukan Ariel, tapi kalo menelisik (Jiahh menelisik, bahasa gue yak? hahaha...) atau menelusuri analisis tolol gue, yang merugikan adalah media yang menyebarluaskan kabar burung ini, setelah media ada Pemerintah, dan juga komnas" atau LSM" yang so suci yang tak mau bertanggung jawab dalam mensosialisasikan pendidikan tentang IT, Sex, HIV, dll.. Apalagi sodara F*A*H*D AB*S yang dengan gagah beraninya mengadukan Ariel ke ranah hukum!! Apakah doi gak malu apa? Doi sendiri kan pernah ketaun selingkuh waktu itu! Doi mungkin lebih beruntung aja ga sampe di vieoin atau mungkin videonya ga di sebar luaskan, kalo kaya gitu juga paling nangis darah sambil salto" tuh doi! Oh mungkin dia merasa dirugikan, karena kecewa cewe idamannya kaya Luna Maya atw yg lainnya di "embat" sama Kang Ariel, makanya doi senewon tuh, hehehe... Nah udah gitu marilah kita maafkan dan kasih waktu sama Ariel untuk berbicara. Sebenarnya emang berat banget kalo menurut gue berbicara di depan publik.. Bukannya Arielnya yang ga jantan, tapi emang berat bro! Doi juga punya keluarga, anak, dan penggemar, butuh proses, udah gitu gimana dia mau keluar dengan memberikan pernyataan kalo masyarakat aja udah membombardir dia? Udah bersikap diskriminatif gitu sama Kang Ariel? Soalnya dia ga sendirian, dia juga mikirin si Lunmay dan Cut Tari, dia ga mau gegabah, belum tentu cewe" nya itu siap kalo beneran itu dia. Dan jangan di samain sama Edison Cang kaya di Hongkong yang dengan gampangnya minta maaf, beda bung! Di Hongkong ga ada UU anti Pornografi, jangan kan UU itu, UU Hak cipta aja ga ada, makanya sinetron" kita kan banyak banget yang ngebajak film" Hongkong! Ya gimana mau minta maaf dan ngaku, belom apa-apa aja udah di todong sama UU anti Pornografi aja! Gokil juga ya!
Oke kawan, mungkin itu sedikit analisi tolol gue dan pernyataan sikap gue untuk men-suport Ariel. Dan sekali lagi bukan berarti gue membenarkan perbuatan Ariel, tapi disini gue cuma mau ber-Empati dan berpendapat secara analsisi tolol gue! Boleh dong! Hehehe…
Akhir kata gue mau kasih lagu lagu KUPU_KUPU MALAM ini buat Kang Ariel :
"Ada yang benci diriku...
Ada yang butuh diriku..
Ada yang berlutut mencintaiku..
Ada pula yang kejam menyiksa diriku..
Ini hidup lelaki si kupu-kupu malam..
Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga..
Bibir senyum kata harus merayu memanja..
Kepada setiap mereka yang datang..
Dosakah yang ku kerjakan..
Sucikah mereka yang menghujat..
Kadang ku tersenyum dalam tangis..
Kadang ku menangis di dalam senyuman..
Oww Apa yang terjadi, terjadilah..
Yang ku tahu Tuhan penyayang umatnya..
Oww Apa yang terjadi, terjadilah..
Yang ku tahu hanyalah suka sama suka.."
Kamis, 01 April 2010
Apa kabar Century
Hai para seleb senayan..
Apa kabar kaian..
Sudah makan..
Bila sudah kerjanya lanjutkan..
Hei para pemenang lotre..
Jangan kaya ikan cere..
Gimana kabar si matre..
Yang buat rakyat kere..
Hei para panitia khusus..
Jangan terpesona dengan kabar si markus..
Lanjutkan kasus si rakus..
Cepatlah di ringkus..
Hei para priyayi..
Apa kabarnya Century..
Kok mati suri..
Apa kalian sudah tak peduli..
Siapa atheis?
Padahal..
kami tidak merusak nama Tuhan..
Tidak merugikan mereka..
Dan selalu menghargai sesama..
Tapi..
Mereka mencatut nama Tuhan..
Menodai agama..
Dan menari di atas duka..
Jadi..
Siapa yang atheis??
Senin, 29 Maret 2010
Satu guru satu ilmu dilarang melarang
Kau belum mengenalku seutuhnya..
Masih saja menganggapku menyeramkan..
Di anggap tak punya hak sebagai manusia..
Dihina, di caci, dan di vonis..
Menginginkanku sejalan dan serupa denganmu..
Tapi bagaimana bisa..
Dari jiwa dan rasa saja kita berbeda..
Aku juga tak menginginkan berada di persimpangan ini..
Namun inilah yang membuatku bahagia..
Aku merasa normal dengan keadaanku sekarang..
Sama halnya dengan kamu..
Harusnya kau menghargai perbedaan..
Biarkanlah aku menikmati keadaan ini kawan..
Satu guru satu ilmu dilarang melarang..
Pelacur yang suka mabuk
Itulah aku..
Lalu kenapa bila aku seperti itu..
Bukankah sangat nikmat menjadi pelacur..
Punya banyak uang dan sex setiap hari..
Kenapa kalian memandangku sinis..
Irikah kalian denganku..
Tak perlulah kalian sok suci..
Bukankah kalian juga menginginkan tubuhku..
Kalian ingin menguasaiku, menindihku, mengangkangiku..
Merebut kehebatanku..
Hanya karena aku seorang wanita..
Atau karena aku beda misi dengan kalian..
Ah, persetan dengan kalian ass hole!!
Sudahlah lupakan semuanya..
Vodka ini mempengaruhiku..
Aku memang pelacur yang suka mabuk..
Galau
Bersandar tersandar memainkan gitar..
Ngakngiknguk ngakngiknguk..
Galau song..
Namun berhenti ku di kunci E minor..
Sendu tak penting adanya..
Teriakan perasaan dejavu yang sering kurasakan..
Persetan dengan sumpah serapah yang terucap sebelumnya..
Seperti inilah yang ku inginkan..
Menikmati kegalauan ini..
Oh nikmatnya..
Galau..
Bye-bye Blackbird
Pergilah kemana kau suka..
Kini tak lagi kau terikat denganku..
Nikmatilah kesendirianmu..
Sekarang kau bebas memilih siapa saja..
Maafkan semua kesalahanku selama ini..
Terbanglah terus blackbird..
Hingga kau menemukan singasana yang lebih baik dariku..
Bye-bye blackbird, see you later and I always miss you..
Senin, 15 Februari 2010
CERPEN : MANUSIA
“Dasar manusia! bodoh! Di beri akal malah di jadikan alat untuk mengakali sesama makhluik Tuhan! Dasar manusia bedebah! Tukang korupsi!!”
“Eh monyet!! Jaga bacot lo ye!! Lo kata gampang jadi manusia?!”
“Yaelah!! Malah enak bego jadi manusia!! DI manjain sama Tuhan dengan kenikmatanNYA!! Sini sekarang giliran gue! Mana mungkin gue korupsi!!”
“Oww gitu ya? Eh asal lo tau aja! Gue sebelum jadi manusia, pernah jadi binatang, tapi gue bukan monyet, gue adalah seekor tikus dahulunya, dan asal lo tau lagi nih, gue juga berfikir kaya begitu sebelumnya sama arwah manusia yang sekarang udah hijrah ke dunia jin!! Oke sekarang giliran lo menjadi manusia deh!!”
“Oww tikus?? Pantes sering korupsi?? Hehehe.. . Oke, siapa takut jadi manusia!!”
“Oke, gih sana!! Gue mau liat gimane jadinye lo nanti!! Gw mau cabut dulu nih ye ke dunia jin!! Oye satu lagi, gue cuma mau ngingetin lo nyet! Selain konstruksi yang lo dapet melalui pengalaman empiris di dunia nyata nanti, lo juga bakal terbentuk dari pengalaman empiris lo di dunia sebelumnya. Dan itu berarti lo lahir ke dunia tidaklah kosong begitu aja! Tapi otak lo udah terisi oleh beberapa program sebelumnya, atau biasa di sebut dengan 3 postulat atau dunia ide, dunia bawaan dari dunia lo sebelumnya!”
“Apaan toh??!! Kagak ngarti gue??!”
“Ya monyet sih Lo!! Makanya nanti pas jadi manusia jangan lupa belajar filsafat ye, filsafatnye oom Plato tuh!!
“Ah sabodo teinglah!! Liat aja nanti!”
“Oke deh! Jalanin aja dewek deh, tapi nanti lo jangan mengugat Tuhan ketika lo jatoh! Tapi gugatlah karena lo di beri akal!!” Oke??!! Gue cabut dulu ya nyet!!”
Dan arwah bekas manusia itu pun langsung menghilang “Wuzzzz!” lenyap menghilang pergi menuju dunia jin.
Dan tibalah bekas arwah monyet tersebut terlahir ke dunia. Dia lahir di lingkungan konglomerat, dia di beri nama Andrei. Sang monyet sangat senang sekali mejadi manusia. Sampai usianya menginjak remaja, dia menjadi primadona di sekolahnya, karena dia mempunyai wajah yang tampan, kekayaan, dan segalanya. Banyak wanita yang mendekatinya.
“Waduh, mantab euy bodynya si Bella!! Gue sikat ah!! Tapi gimana caranya ya biar nanti malem gue bisa ML bareng dia ya?? Hmmm….. Gue ada akal!! Yeahhh!!!”
Tibalah malam hari. Si Andrei monyet itu mengajak Bella ke diskotik, dan mencekokinya narkoba dan minuman keras, lalu setelah Bella teller, di ajaknya dia check in di sebuah hotel, dan?! ML lah mereka.
Dan kelakuan si monyet pun terus seperti itu selama hidupnya. ML terus dengan berbagai wanita, walaupun dia sudah punya istri dan anak hasil hubungan sex liarnya, dia terus melakukan hubungan sex liar sampai Ia mati karena terkena virus AIDS.
Tibalah kematian si Andrei eks monyet itu. Semua keluarganya menangis sekaligus senang karena si Andrei sudah tidak meyusahkan keluarga lagi dengan kelakuan sex liarnya tersebut.
Dan arwah Andrei ex monyet pun tiba di kayangan. Dia pun bergegas menuju kantor administrasi kayangan yang mana disana adalah tempat regristasi dan laporan para arwah kepada malaikat saat para arwah ingin mendapatkan paspor menuju berbagai dunia, seperti dunia manusia, binatang, maupun jin. Disana Andrei bertemu arwah ex babi. Dia pun mengejek Andrei.
“Dasar manusia rakus!! Gila sex!! Banci juga lu embat!!”
“Eh babi!! Diem aja lo!! Gak tau apa-apa aja belagu lo!!”
“Liat nih gue nanti lagi ngurus paspor untuk jadi manusia! Gue bakal jadi manusia yang hebat nih!!”
Si Andrei ex monyet pun tertawa di dalam hati dan seakan mengingat kejadian sebelumnya di Negeri kayangan ini, ketika Ia berdebat dengan arwah manusia tukang korupsi tersebut.
“Kenape lo cengar-cengir?”
Kagak kenape kok Bi!! Hehe..”
Tiba-tiba sang malaikat penjaga administrasi memanggil si Babi.
“Babi!” Panggil malaikat
“Iya!”
“Nih paspor kamu untuk jadi manusia! Nanti kamu lahir melalui keluarga Alessandro ya!”
“Siap komandan!!”
“Oya ada salam dari Tuhan, katanya hati-hati! Terus jangan lupa denganNYA ya!”
“Ohh pastinyo!!”
Dan tibalah si Babi itu lenyap “wuzzzz!!” meghilang menuju dunia manusia.
“hah! Dasar babi tolol! Liat aja nanti! Lo kata enak jadi manusia! Hahahaha….”
“Andrei!!” Panggil malaikat.
“Iya siap!!”
“Silahkan isi formulir menuju dunia jin ini”
Dan setelah mengisi formulir dunia jin. Si Andrei ex monyet ini pun langsung bergegas menuju dunia jin “Wuzzzz!!!”
Arip Pirosa,
Jakarta,
16 Februari 2010.
Selasa, 09 Februari 2010
CERPEN : DI BUNGKAM ALIEN !
Beberapa puluh tahun yang lalu, sekitar tahun 60an, alien mulai masuk meng-invasi Negeri ini, mereka melakukan tindakan semena-mena terhadap manusia. Semuanya di jarah dan di curi oleh alien dari tangan manusia, seperti harta, kekuasaan, bahkan nyawa manusia pun bisa hilang bila mencoba untuk berontak, seperti yang di lakukan Masrsinah ini.
Suci terpisah dari Ibunya, saat Ia berusia 5 tahun. Selama ini Suci hidup dan di besarkan oleh Pamannya.
“Carilah Ibumu Suci! Cari tahu semua kebenarannya! Setidaknya temukan bangkai Ibumu dan jerat para alien terkutuk itu ke Mahkamah Galaxy!”
“Iya Paman! Tapi bagaimana caranya!? Aku tak punya kekuatan untuk itu!?”
“Ini sudah zaman kebebasan! Sudah 12 tahun Alien kita usir dari Negeri ini! Dan temuilah Mas Mudir. Dia adalah seorang aktifis, sama seperti Ibumu! Temuilah dia anakku! Dia tinggal di daerah timur Negeri ini.”
Dengan modal nasehat dari Pamannya tersebut, Suci menempuh perjalanan jauh ke timur, dan akhirnya Ia bertemu dengan Mas Mudir. Ia menceritakan semua kejadian yang menimpanya kepada Mas Mudir.
“Wah, harus di tindak lanjuti! Memang agak berat kawan! Walau para alien sudah pergi dari Negeri ini, tetapi benih-benih alien yang di tanam dalam rahim manusia saat invasi waktu itu, telah berbuah sekarang, dan menghasilkan alien berbentuk manusia! Kita harus hati-hati kawan! Kita tak
Dengan semangat berapi-api, akhirnya mereka bedua mulai melakukan investigasi. Mereka mulai melakukan diplomasi ke berbagai pihak. Mengirim email ke Mahkamah Galaxy yang berada di planet Jupiter. Selain itu mereka juga meminta dukungan pemerintah Negeri ini untuk meminta
Dengan modal tersebut, akhirnya mereka pun mulai berangkat melakukan investigasi ke Negeri alien dengan menggunakan rocket luar angkasa.
“Selamat datang di Rocket Space Lines! Nyonya dan Tuan mau minum apa?” Sahut sang Pramugari Rocket luar angkasa tersebut kepada mereka berdua.
“Apa saja boleh!” Jawab Mudir.
Sementara itu di Bumi.
“Tutttt… tuttttt… klikkk… Halo Letnan Jendral Alien! Semuanya akan kami atur! Mereka akan membiru tragis sebelum tiba disana!”
“Bagus! Lanjutkan dinastiku! Walau rezim kami tak lagi berkuasa di Negerimu, tapi kami percaya kamu bisa melanjutkannya! Buat manusia-manusia Negerimu mempercayaimu dengan citra-citra positif kamu. Bungkam semua musuh-musuh kita! Lanjutkan! Hahahaha….. tut tut tut tut tut……..”
Beberapa hari kemudian, tersiar kabar bahwa Mudir dan Suci telah tewas secara mengejutkan di dalam Rocket luar angkasa tersebut. Tubuh mereka di temukan membiru tragis. Menurut otopsi yang di lakukan oleh pihak kepolisian, mereka berdua tewas karena di racun di udara.
Sampai sekarang kasus pembunuhan tersebut tidak ada kelanjutannya. Pemerintah seakan bungkam seribu bahasa. Polisi pun serasa malas menindak lanjuti kasus ini. Sementara orang-orang yang mencoba melakukan investigasi terhadap kematian mereka bedua, mendapat terror gelap.
Namun tak sedikit pula orang-orang yang tak takut untuk terus melanjutkan perjuangan Mudir dan Suci dalam menginvestigasi para alien. Mereka menganggap kematian Mudir dan Suci bukanlah akhir, tetapi adalah awal untuk menegakkan keadilan di Negeri ini! Dan kematian mereka adaah suatu tanda bahwa Negeri ini belum benar-benar bersih dari para alien yang sebelumnya berkuasa.
Arip Pirosa
Selasa, 9 February 2010.
Rabu, 03 Februari 2010
Puisi Seorang Koruptor
Sikat semua jangan ada bekas..
Tak peduli si Budi menangis..
Rebut mimpinya dengan bengis..
Biarkan dia menjadi pengemis..
Bungkam!!
Serahkan cicak pada buaya..
Jangan ada yang bersuara..
Nanti kita bagi-bagi harta..
Tak akan ada yang jadi tersangka..
Rayakan!!
Kemenangan jadi milik kita..
Keluarga makmur rakyat sengsara..
Tak usah khawatir masuk penjara..
Kita akan karaoke bersama Artalita..
Memperingati 100 Hari kepemerintahan SBY-Boediono (Mosi Tidak Percaya!)
Dalam masa pemerintahannya yang baru berjalan 100 hari saja, Bapak Presiden tercinta kita telah melakukan beberapa Hegemoni, dan di bawah ini adalah beberapa Hegemoni yang gw amati selama 100 hari kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Cekidot!
- Hegemoni terhadap Oposisi Politik (Mencoba menggaet Golkar sebagai koalisi dan menjadikan dedengkot PDI-P menjadi ketua MPR yang secara logika gak mungkin jumlah PDI-P yang minoritas bisa menempatkan Bapak Taufik Kiemas sebagai ketua MPR RI)
- Hegemoni terhadap Oposisi di luar Politik, yaitu Kriminalisasi KPK (Konspirasi Antasari Azhar hingga penangkapan terhadap Bibit-Chandra di Bungkam!)
- Hegemoni terhadap duit rakyat, dengan menguapnya dana talangan Century yang merugikan Negara Rp.6,7 T (Baru-baru ini SBY and the gank sepertinya menggunakan strategi Cicilia, yaitu mengorbankan seseorang untuk “mencuci tangannya”, yaitu tiba-tiba kok pengusaha bengkel mobil bisa dapet dana nyasar Century sebesar Rp. 30 M, kalo begitu kok baru ketauan sekarang, saat dimana SBY and the genk semakin terpojok? Hmm..)
- Hegemoni kekayaan dan social, dengan memperjarak kedekatannya dengan rakyat (Rakyat naek Bajaj, pejabat naek Toyota Crown Royal Shalom. Dari pada beli mobil mewah buat yang kehidupannya emang udah mewah, kenapa gak di pake duit itu buat Relokasi korban Gempa ataupun Lapindo yang belum selesai-selesai. Masih banyak kan tuh yang Rakyat miskin ataupun pedalaman yang harus di perhatikan ketimbang beli mobil mewah tersebut. Selain itu Mafia Hukum semakin menjamur, Artalita yang merugikan Negara karena kasus BLBI pun asik karaoke-karaoke dan ajojing-ajojing ria di tahanan, sedangkan Nenek-nenek yang di tuduh maling kapas yang gak merugikan Negara sepeser pun harus meringkuk di tahanan bareng kecoak-kecoak yang sedang berajojing ria)
- Hegemoni kesejahteraan rakyat (Harga bahan pokok gak mengalami penurunan, tak berpihak dengan rakyat kecil. Penggusuran dimana-mana, dll)
- Hegemoni terhadap kebebasan berpendapat, dengan melarang buku George tentang Gurita Cikeas (SBY dkk merasa dirinya terancam dengan data-data yang dapat menyudutkan dirinya tentang fakta-fakta kucuran dana Century yang masuk ke dompet cikeas and the gank, kalo merasa gak bersalah, lantas kenapa harus di larang?)
- Hegemoni tokoh baik atau pencitraan baik, dengan merasa terzolimi sendiri oleh para Oposisi.
- Hegemoni Rakyat, dengan gak terima dengan Mosi Tak Percaya dan Pemakzulan yang akan di lakukan oleh Rakyat terhadap dirinya
Ya, itulah fakta-fakta yang terjadi selama 100 hari kepemimpinan SBY-Boediono. Bila kejaidan dan masalahnya seperti ini, yaitu Hegemoni, kita langsung teringat dengan kepemimpinan Soeharto dalam Orde Baru. Mungkinkah ini merupakan ORBA Jilid 2? Bila kita lihat dalangnya memang berbeda, konsep juga jelas berbeda, namun jalurnya sekarang lebih bersih, dengan siasat muka dua, topeng malaikat di gunakan untuk mernutupi wajah iblisnya, lebih mending rezim ORBA, disana Soeharto tak menyembunyikan keganasannya. Jelas sekali sekarang ini lebih berbahaya dari rezim ORBA, Rakyat seakan di nina bobokan dengan cerita-cerita melankolis seperti di sinetron-sinetron layar kaca saat ini, Rakyat tak sadar bahwa mereka sedang di tikam dari belakang. Rakyat yang tadi kagum dengan sosok Romeo, kemudian mereka tak tahu bahwa di belakang mereka, sang Romeo tersebut adalah sebuah Iblis yang di buru oleh Jibril.
Jadi sangat jelas sekali bila Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Januari ini, bertepatan dengan 100 hari kepemimpinan SBY-Boediono, melakukan aksi demonstrasi utuk menyatakan SBY-Boediono gagal dan di minta untuk segera mundur! Rakyat mempunyai Hak untuk menuntut Pemakzulan dan menyatakan Mosi Tak Percaya kepada Presiden. Seperti mengutip lagu dari Efek Rumah Kaca yang berjudul Mosi Tidak Percaya : “Kalau kami tak percaya, lantas kau mau apa? Kau tak berubah, selalu mencari celah. Jelas kami marah, kamu di percaya susah. Ini Mosi Tidak Percaya!”
Seharusnya SBY malu, rakyatnya sendiri sudah tak percaya lagi dengannya. Bila dia gentle seperti Opa Soeharto, seharusnya dia mundur. Dan gw mengutip dari pernyataan Jubir Presiden, Bung Pasha, dia mengatakan, “2000 orang yang akan berdemo jelang 100 hari masa kepemimpinan SBY-Boediono ini tak bisa mewakili seluruh Rakyat Indonesia!” Hei Bung! Buka mata anda, liat siapa 2000 orang itu? Itu semua Rakyat Indonesia, walaupun tidak semuanya turun kejalan, tapi 2000 orang itu mewakili aspirasi sebagian besar Rakyat Indonesia untuk menuntut SBY-Boediono mundur karena gagal! Karena aspirasi Rakyat yang seharusnya disampaikan oleh para Wakil Rakyat di Senayan, malah tak di terima oleh Presiden and the genk! Karena DPR sekarang seperti di nina bobokan oleh Pemerintah yang berkuasa saat ini, kurang garang, liat aja kasus Century gak selesai-selesai? Dan lihat juga siapa yang turun ke jalan? Itu semua adalah elemen Masyarakat yang peduli dengan Rakyat. Rakyat yang di zolimi, dan siapa Rakyat yang di zolimi tersebut? Rakyat-rakyat seperti buruh, petani, dan rakyat-rakyat miskin lainnya. Rakyat disini bukanlah Rakyat yang mengendarai Camry atau Mercy, karena Rakyat yang seperti itu tidak akan di zolimi oleh Pemerintah, karena Rakyat seperti itu adalah Pren atau CS Pemerintah, makanya gak akan pernah di rugikan dan gak mau menggulingkan Pemerintah. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Dan bila Bung Pasha mau lebih dari 2000 orang untuk berdemo? Mungkin semua Rakyat Indonesia bisa turun lebih banyak lagi suatu hari nanti! Dan ingat! Kita sebagai Rakyat mempunyai Hak atas Mosi Tak Percaya terhadap Presiden!
AYU DAN KOMO - DONGENG SEBELUM BERCINTA II (KONSPIRASI!)
Di suatu malam, di atas ranjang dalam sebuah kamar. Aku dan Ayu sedang tidur-tiduran sambil menonton TV. Kami menyaksikan program berita tentang kasus kriminalisasi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
“Aku sangat prihatin dengan keadaan Negeri ini! KPK di kriminalkan! Bagimana cara mereka untuk menangkap koruptor? kalau pimpinan mereka satu persatu menjadi tersangka!” Keluh Ayu padaku.
“Akan ku dongengkan sesuatu padamu sebelum kita bercinta, ini tentang Konspirasi!
“Kenapa harus dongeng melulu sih? Dasar orang melayu!”
“Karena ketika kebenaran di bungkam oleh kenyataan. Dongeng harus bicara menceritakan kebenaran!”
Aku pun mulai menceritakan cerita tentang konspirasi untuk Ayu. Anton Azrul namanya, namun dia sering di sapa dengan Bang Azrul. Dia adalah ketua Komisi Koruptor Harus Mati (KKHM) di Negeri antah berantah.
“Selamat ya pak atas keberhasilan anda dalam menangani berbagai kasus korupsi di Negeri ini!” Sahut salah seorang wartawan dalam acara jumpa pers di halaman gedung KKHM.
“Ya. Itu semua juga berkat dukungan dari rekan-rekan media dan masyarakat untuk membantu kinerja Komisi Koruptor Harus Mati selama ini!” Jawab Bang Azrul dengan wajah berseri-seri.
“Prestasi terbaik KKHM tahun ini adalah keberhasilan mengungkap kasus korupsi yang melibatkan Antonio Pahon, Ia merupakan menantu Presiden Bapak Suroso, orang nomor satu di Negeri ini! Apakah Bapak Suroso marah kepada anda, karena menantunya ditangkap oleh KKHM?”
“Oh tidak sama sekali! Anda semua
“Oke, sesi tanya jawabnya sekian! Terima kasih teman-teman wartawan atas apresiasinya!” Sambung sang ajudan Bang Azrul kepada para wartawan.
Setelah melakukan sesi konfrensi pers di siang hari, malam harinya Bang Azrul pun langsung mengadakan pesta keberhasilannya di sebuah restoran bintang
“Can’t buy me love… Everybody tells me so… Can’t buy me love… No, no, no, no, no, no...”
Alunan music The Beatles yang di bawakan oleh sebuah band sewaan mengalun menambah meriah suasana. Dimana-mana orang tertawa terbawa suasana meriahnya pesta.
Malam pun semakin larut. Bang Azrul pun bergegas pulang. Ia mengendarai mobil sedan Toyota Camry. Ia pulang sendirian, tanpa di temani supir. Namun di tengah perjalanan, Ia mendapati seorang wanita yang ingin bunuh diri dengan cara memalang di depan mobil Bang Azrul. Beruntung, Bang Azrul tidak mengemudi dengan ngebut, Ia pun langsung menyadari bahwa ada seorang wanita yang menghalangi jalannya. Ia pun turun dan menghampiri wanita tersebut. Setelah melakukan perbincangan, akhirnya Bang Azrul pun berhasil merayu wanita itu untuk ikut bersamanya dan tidak jadi bunuh diri. Wanita itu bernama
“Maukah anda membawaku ke sebuah hotel Bang? Aku sangat lelah sekali hari ini, Aku tak mau pulang!”
“Hotel? Hmm… Baiklah, malam ini saja ya, besok kau ku antarkan ke kantor polisi untuk melaporkan suamimu. Ok?”
Tibalah mereka berdua di sebuah hotel melati di kawasan pinggiran
“Dasar kau pelacur! Sedang apa kau disini?” Teriak seorang lelaki yang bernama Nasution Zulfikar. Ia merupakan Direktur Utama PT. Elang Banjar.
“Hei siapa kau?” Teriak Bang Azrul sambil menutupi badannya dengan selimut.
“Aku suaminya! Oww jadi ini simpananmu? Seorang ketua KKHM?”
“Hei tunggu-tunggu! Ini semua salah paham!”
Rini pun bergegas mengenakan bajunya. Ia pun langsung lari keluar hotel sambil menangis. Nasution dan Bang Azrul pun terlibat adu mulut.
“Hei bung! Reputasimu sebagai ketua KKHM akan hancur mulai malam ini! Bila kau mau damai, serahkan uang sebesar satu triliun rupiah padaku!”
“Kau coba memerasku bung!?”
“Terserah kau saja! Bila reputasimu mau hancur, silahkan! Hahaha…”
Nasution pun langsung bergegas pergi meninggalkan Bang Azrul sendiri di kamar hotel. Bang Azrul pun tampak kesal dan menyesal.
Keesokan harinya, di kantor KKHM, Bang Azrul tampak murung dengan kejadian yang menimpanya. Ia sedang duduk di ruang dinasnya sambil melamun. Tiba-tiba handphone Bang Azrul berdering. Bang Azrul pun terkaget.
“Halo siapa ini?”
“Hei masih ingat denganku Bang? Ingat kau masih punya hutang satu triliyun padaku! Waktumu tiga hari untuk menyerahkannya padaku! Hahaha… Tut tut tut tut…”
“Bangsat!”
Sudah satu hari waktu berlalu. Bang Azrul pun merasa tertekan dan tampak stress dengan kejadian ini. Kemudian di saat Ia sedang makan malam bersama keluarganya di rumah, Ia mendapati telepon dari seseorang yang mengaku anggota salah satu LSM anti korupsi di Negeri ini. Ia mengaku mengetahui apa yang sedang terjadi pada Bang Azrul. Ia mengajak Bang Azrul untuk bertemu di suatu tempat esok harinya, guna membantu Bang Azrul menyelesaikan masalah ini.
Tibalah Bang Azrul di sebuah café ternama untuk bertemu dengan orang yang kemarin meneleponnya. Orang itu bernama Wandi, Dia mengaku sebagai salah satu anggota LSM anti Korupsi, Dia berjanji akan membantu Bang Azrul dalam menyelesaikan masalahnya.
“Bagaimana kabarnya Bang?!”
“Sudah jangan banyak basa-basi, kita selesaikan masalah ini secepatnya, Aku sudah pusing dengan masalah ini! Jadi, rencana apa yang ingin kau jalankan dalam menyelesaikan masalah ini?”
“Oke Bang! Jadi begini rencananya ……………”
“It's been a hard day's night, and I've been working like a dog… It's been a hard day's night, I should be sleeping like a log………….”
Alunan lagu The Beatles yang di nyanyikan sebuah band sewaan di café tersebut menyamarkan perbincangan serius antara Bang Azrul dan Wandi.
“But when I get home to you, I find the things that you do... Will make me feel all right… You know I feel all right… You know I feel all right! Thank You!”
Selesainya lagu Hard Day’s Night dari The Beatles yang di bawakan oleh band sewaan café ini, juga menandakan selesainya pula perbincangan antara Bang Azrul dengan Wandi.
“Oke. Terima kasih sobat! Tapi ingat! Aku tak mau ada yang tewas!”
“Tenang saja Bang! Semuanya pasti beres! Aku
“Baiklah kalau begitu, Aku tunggu kabar darimu lagi”
Dua hari kemudian Bang Azrul yang sedang berada di ruangan dinasnya sedang menonton televisi. Ia sedang asik menonton sebuah debat politik di salah satu stasiun televisi. Sudah dua hari ini dia kembali ceria.
“Sudah dua hari ini si Bangsat Nasution itu tak pernah menghubungiku lagi! Nampaknya Wandi telah berhasil bernegosiasi dengannya”
“Breaking News siang ini! Pemirsa, telah terjadi pembunuhan terhadap Direktur Utama PT Elang Banjar. Bapak Nasution Zulkifar! Ia di temukan tewas tertembak di dalam mobilnya…………….” Suara pembawa acara berita di televisi.
“Apa? Nasution tewas?” Bang Azrul pun terkaget seakan tak percaya.
“Saat ini polisi sedang memintai keterangan dari berbagai saksi di lapangan mengenai pembunuhan ini……………..”
“Ah Wandi goblok! Kenapa harus di bunuh! Bangsat juga tuh orang!”
Bang Azrul pun langsung mencoba menghubungi Wandi melalui handphonenya.
“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif………………” Terdengar suara mesin penjawab otomatis yang memberitahukan HP wandi sedang tidak aktif.
“Bangsat! Kenapa bisa jadi seperti ini!”
Bang Azrul pun langsung bergegas meninggalkan kantor KKHM. Ia tampak stress dan panic karena kejadian ini.
“Lalu bagaimana kelanjutan ceritanya?” Tanya Ayu kepadaku
“Pada suatu hari, Polisi berhasil menangkap dua orang yang membunuh Nasution. Dari keterangan keduanya, mereka disuruh oleh Wandi. Kemudian Polisi mendapati bahwa Wandi telah di temukan tewas di rumahnya dengan sangat misterius. Polisi yang sedang menyelidiki rumah Wandi, mendapati bukti kuat, yaitu HP Wandi yang memuat SMS kepada Bang Azrul, tentang rencana pembunuhan ini. Dengan bukti tersebut, Polisi langsung menangkap Bang Azrul. Bang Azrul sendiri merasa tidak bersalah, Ia merasa dirinya sebagai korban konspirasi. Dan hanya Rini lah saksi kunci yang bisa menyelamatkan Bang Azrul dari konspirasi ini”
“Lalu, siapa yang merencanakan atau dalang dari konspirasi ini Komo?”
“Sudahlah, kurasa semua orang dan termasuk kau juga sudah tau jawabannya!”
“Suroso kah?”
“Menurutmu?”
“Iya menurutku dia! Karena menantu dari Suroso
“Tak penting aku menjawabnya! Semua itu hanyalah dongeng sebelum bercinta”
“Ow iya! Tapi apakah cerita dongeng tentang konspirasimu itu sama dengan kisah kriminalisasi terhadap KPK sekarang ini? Apakah benar para petinggi KPK menjadi korban konspirasi? Cepat beri tahu Aku Komo?!”
“Sudahlah Ayu! Kurasa semua masyarakat sudah cukup pintar untuk menganalisa kejadian itu! Jadi buat apa kita ikut campur? Lebih baik kau buatkan aku telur setengah matang sebelum kita mulai bercinta malam ini”
“Dasar Hyper Sex! Setiap hari bercinta mulu!”
“Namanya juga orang melayu! Suka yang mendayu-dayu”
Kami berdua pun tertawa bersama di dalam kamar yang hanya berukuran 24x24 dan hanya di sinari oleh lampu bolham berdaya 5 watt itu. Karena perbincangan tentang konspirasi tadi, kami berdua jadi berfikir, apakah kami juga merupakan korban konspirasi? Ya mungkin juga, yaitu konspirasi social masyarakat yang memandang rendah seorang Gay dan Waria karena kami memiliki jiwa feminim.
Arip Pirosa.
Rabu, 3 Februari 2010.
Selasa, 19 Januari 2010
Cerpen : Dongeng sebelum bercinta (Komo dan Ayu, sekuel III)
“Komo!” Tiba-tiba Ayu mengalihkan pandanganku.
“Iya, ada apa sayang?” Ku sapa dia dengan senyum.
“Ah bosan nih!”
“Kenapa?”
“Bosan dengan orang-orang munafik di televisi ini! Maukah kau menceritakan seseorang yang sangat menarik untukku?”
“Siapa?”
“Siapa aja”
“Oke. Mau aku ceritakan tentang filsuf jagoan Plato dari yunani kuno, Karl Marx sang komunis radikal, atau tentang Ideologi Gramsci?”
“Ah, gak mau. Aku mau kamu ceritakan tokoh di Indonesia aja”
“Oww.. Siapa ya?” Aku pun terfikir sejenak, apakh ada orang atau tokoh yang ingin ku ceritkan pada Ayu, agar dia tidak bosan. Tiba-tiba aku terfikir seorang tokoh.
“Oya ada nih. Denger ya”
“Siapa?”
“Ada deh, coba tebak ya?”
“Iya” Ayu tersenyum sambil menyingkap tidurnya ke arah ku.
“Oke. ehem..”
Sosoknmya sangat wibawa, walau pun berkuasa, dia tidak memandang perbedaan sebagai hal yang harus di perdebatkan, dia menyatukan perbedaan itu menjadi sebuah keindahan. Penampilannya sangat nyentrik dan eksentrik. Dia pernah di bilang sesat dan menghina Islam oleh segelintir orang yang mengaku sangat beragama. Sosoknya sangat kontroversial, karena banyak pernyataanya yang di salah tafsirkan oleh banyak orang. Dia adalah seorang muslim yang taat.
“Hmm kayanya aku tau deh? Tapi siapa ya? Syekh Siti Jenar bukan”
“Hmm.. hampir tepat. Aku lanjutin ya!”
“Oke”
Dia bertubuh besar, gembul, dia merupakan seorang pemimpin besar, organisasinya merupakan yang terbesar di dunia.
“Oh aku tau! Semar bukan?” Potong Ayu di tengah ceritaku.
“Yap seperti tiu juga, tapi bukan”
“Yahh.. Siapa ya?”
Dia di gulingkan oleh pemerintahannya sendiri, dia tak di hargai oleh pemerintahannya sendiri, dia di khianati, padahal dia adalah seorang Presiden, namun dia di anggap menyimpang dan akhirnya harus di eksekusi. Secara fisik dia di anggap sebelah mata.
“Oh aku tau! Gusdur kan?”
“Yap betul”
Sosok Gusdur mengingatkanku pada sosok Semar, seorang tokoh perwayangan dari Jawa, dia memang tercipta dengan sosok yang tak sempurna, tapi dia mempunyai kekuasaan dan andil yang cukup luar biasa. Lihat Gus Dur, Dia mempunyai barisan NU yang merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di dunia, Dia juga mempunyai andil besar bagi Negara ini, dia menyatukan masyarakat Indonesia dari berbagai golongan, oleh karena itu, dia di juluki bapak pluralisme Indonesia. Dia pun terkenal tak pernah basa-basi dan tak suka korupsi. Saat dia melihat ada peluang korupsi cukup besar di Departemen Sosial, dia lantas langsung membubarkan Departemen tersebut. Selain itu, dia juga membubarkan Departemen Penerangan, dia beranggapan bahwa siaran dan informasi adalah milik masyarakat, bukan milik pemerintah, karena masyarakat berhak mendapatkan segala informasi. Sungguh pemimpin yang egaliter, sangat merakyat.
“Tapi kenapa dia bisa di singkirkan? Padahal dia adalah sosok yang baik?”
Itulah tadi, sama seperti Semar yang merupakan sebuah misteri, rahasia Sang Pencipta. Rahasia tersebut akan disembunyikan kepada orang-orang yang egois, tamak, iri dengki, congkak dan tinggi hati, namun dibuka bagi orang-orang yang sabar, tulus, luhur budi dan rendah hati. Jadi sosok Gus Dur yang sebanarnya tak akan terlihat oleh orang-orang seperti tadi, tapi sebaliknya, bagi orang-orang yang baik, sosok Gus Dur akan tampak. Oleh karena itu Gus Dur sering di pandang sebelah mata.
“Berarti kebanyakan orang Indonesia adalah orang-orang yang egois, tamak, iri dengki, congkak dan tinggi hati? Makanya dia tidak dapat melihat sosok Gus Dur?”
“Ya gitu deh!”
Selain itu Semar juga selalu hadir apabila Negeri ini sedang mengalami masalah, Gus Dur hadir pada saat yang tepat, pada saat Orba berkuasa, Dia muncul sebagai tokoh Reformasi, memberikan pencerahan pada semua orang, membebaskan dari belenggu Hegemoni penguasa Orba.
“Oww begitu ya?”
Iya, selain Semar, Gus Dur juga mengingatkan ku pada Syekh Siti Jenar, konon Syekh Siti Jenar juga merupakan titisan Semar, seperti yang telah aku ungkapkan sebelumnya, bahwa Semar memang selalu hadir apabila Negeri ini sedang ada masalah, lihat pada zaman itu, Penguasa Demak melaukan Hegemoni besar-besaran di Indonesia setelah mereka berhasil meruntuhkan Majapahit. Raden Fatah selaku Raja Demak saat itu mempunyai bawahan, yaitu para Wali, namun para Wali disini sebenarnya adalah para penguasa, bukanlah mubalig agama Islam sebagaimana yang kita pahami selama ini. Mereka adalah penguasa yang berpihak pada agama Islam dan aktif menyebarkan agama Islam di Jawa. Namun berbeda dengan Syekh Siti Jenar dan Syekh Bentong, mereka berdua bukanlah penguasa. Nah Syekh Siti Jenar ini sebanarnya termasuk dalam jajaran ke Walian, namun dia di anggap sesat karena salah tafsir oleh para Wali, dia di anggap keluar dari syareat Islam, namun sebenarnya Syekh Siti Jenar memang tidak hanya mengajarkan syareat yang sudah palsu karena campur tangan kekuasan Demak, oleh karena itu dia di anggap berbahaya oleh penguasa Demak, makanya dia di Bungkam! Namun Syekh Siti Jenar tidaklah mati saat di eksekusi, dia mukso atau pemisahan jiwa dan raga untuk menyatu denganNYA.
“Wah, terus hubungannya sama Gus Dur apa?”
Ya, Gus Dur, sama-sama di khianati oleh pemerintahannya sendiri, ia di anggap sesat, di anggap membahayakan bagi DPR, makanya ia pun di lengserkan dari jabatannya. Ia selalu di salah tafsirkan, penampilannya yang nyentrik sama dengan Syekh Siti Jenar, dia merupakan orang yang benar-benar beragama, tau bagaimana berhubungan dengan Tuhan dan menjalankan perintah Tuhan yang benar. Dan kematian Gus Dur yang secara tiba-tiba menurutku juga adalah sebuah mukso, walau jiwanya mati, tapi sebenarnya Dia tak akan pernah mati, Dia akan kembali hadir di Negeri ini, entah itu 500 tahun lagi atau entah sampai kapan, atau saat Negeri ini memang benar-benar lagi kacau. Intinya setelah kematian Jenar, Indonesia di Jajah monyet-monyet Belanda hingga berabad-abad.
“Dan, mungkinkah nanti sepeninggal Gus Dur, Negeri kita ini juga akan kacau balau?”
“Siapa tau?”
“Tapi, apakah mungkin Gus Dur merupakan titisan Semar dan Jenar?”
Ya, aku memang tak pernah tau akan itu, tapi coba kita liat 500 Tahun yang lalu atau sekitar abad ke 16, Syekh Siti Jenar (titisan semar) mukso karena berselisih pahan dengan para Wali yang lain, dan ia berjanji akan datang kembali ke dunia nyata ini 500 tahun mendatang. Dan kita tau sekarang adalah abad 21, dan sekarang inilah tepatnya 500 tahun itu. Ya, bila dugaanku benar, Gus Dur adalah titisan Semar dan juga Syekh Siti Jenar. Gus Dur = Semar dan Jenar versi modern abad ke 21. Tapi aku tak tau itu hanya dongeng atau kenyataan, seperti halnya Semar dan Syekh Siti Jenar, mereka hanyalah di anggap dongeng belaka oleh segelintir masyarakat. Tapi terkadang kita tak tau batasan antara kenyataan dan dongeng? Terkadang dongeng adalah sebuah keyataan ketika Ia hidup di dalam diri kita, tetapi kenyataan terkadang hanyalah sebuah dongeng buat kita, karena Ia hidup di luar diri kita. Seperti halnya Tuhan, Dia kita yakini, karena Dia berada di dalam diri kita.
Jadi ketika kenyataan tidak dapat mengungkapkan kebenaran, dongeng dengan kekuatan imajinasi dan pikiran dapat mengungkap kebenaran yang tersembunyi. Karena dongeng merupakan proses alami imajinasi pikiran kita, bersifat jujur apa adanya. Seperti halnya Gus Dur, dia selalu berbicara jujur apa adanya, karena kejujurannya tersebut, dia tidak mendapat tempat di dunia ini. Ketika orang jujur memang tak dapat tempat di dunia ini, dia akan hidup di dunia dongeng, seperti halnya Semar dan Jenar, dia akan selalu hidup di dalam pikiran kita, hidup dalam dunia dongeng. Tetapi sebaliknya, orang penjilat atau munafik, dia akan mendapat tempat di dunia ini, karena dunia ini penuh dengan kepalsuan.
“Berarti kenyataan itu sebenarnya adalah dongeng? Dan dongeng adalah kenyataan?
“Iya. Karena dongeng dapat mengungkap kebenaran”
“Bisa jadi kisah kita ini, Komo dan Ayu adalah sebuah kenyataan? Dan penulis kita ini adalah sebuah Ilusi bagi kita aja”
“Iya. Benar sekali. Bukan kita yang di bentuk oleh dia. Tetapi dialah yang kita bentuk. Kita hidup di dalam pikiran Dia, pemikiran-pemikiran kitalah yang mengendalikan Dia untuk menciptakan kita”
“Sungguh gila”
“Sudahlah. Semua itu adalah dongeng sebelum bercinta”
“Dasar Gay”
Akhirnya aku dan Ayu pun langsung bercumbu bersama di atas ranjang itu dengan cahaya redup dari bolham berdaya 5 watt.
Arip Pirosa
Jakarta, 19 Januari 2010
Minggu, 17 Januari 2010
CERPEN : Lelah menjadi Lelaki ( Ketika Pria menjadi Korban budaya Patriaki II)
Dido merengek padaku di sela makan malam keluarga.
“Iya tuh pah beliin, itung-itung hadiah kenaikan kelas Dido” Sahut Istriku, Amel.
Makan malam yang kami laksanakan di sebuah restoran seafood di daerah Jakarta Selatan itu dilakukan memang dalam rangka kenaikan kelas Dido. Restoran ini memang tarafnya bintang 5, ku lihat daftar menu di restoran ini cukup menguras kantongku, paling murah mungkin hanya es teh manis yang harganya pun tak wajar yaitu mencapai 15ribu rupiah per gelas. Gila memang, sudah gitu Amel dan Dido memesan makanan yang paling special di restoran ini pula, tapi tak apalah, aku tak pernah mengeluh kepada keluargaku, karena aku harus bertanggung jawab memberikan kebahagiaan kepada keluargaku, dan kata semua orang pun seorang Bapak harus bahkan wajib hukumnya untuk memberi nafkah kepada keluarganya. Dalam lamunanku, aku di sadarkan oleh Dido yang kembali merengek.
“Gimana Pah?!”
“Hmm… Memang harus ya? Terus motor Satria F kamu mau di kemanakan? Kan masih bagus?”
“Yah Papah! Satria F udah ga jaman lagi Pah, temen-temen sekolah aku semuanya paa ganti motornya dengan motor CBR Pah!”
“Tapi gaji papah kan gak seberapa Do?”
“Yah, Papah! Masa Papah tega sih ngeliat Dido di ejek sama temen-temen Dido karena masih pake motor yang cemen itu?! ” Keluh Dido sambil manyun ke arah ku.
Aku hanya melempar senyum kecil ke arah Dido, agar dia tenang, seakan aku menyetujui permintaannya. Istriku pun hanya diam saja sambil dengan lahapnya menyantap gurame saus tiram dalam piring keduanya itu, Ia tak membelaku sama sekali, saat aku di serang dengan permintaan anakku yang sangat tak masuk akal itu. Aku sempat berfikir, enak sekali ya jadi wanita dan menjadi seorang istri, hanya diam dirumah saja, menunggu suaminya pulang, dan meminta uang untuk keperluan perawatan tubuhnya, padahal kan yang dia pakai adalah uang hasil keringat aku. Tapi mau apa lagi? Aku hanya bisa mengikuti aturan social bahwa seorang lelaki haruslah kuat dan mencari nafkah untuk keluarganya.
“Pelayan, Tolong minta bill donk!” Sahut Istriku sambil melambaikan tangannya ke arah pelayan lelaki yang berada di depan meja kasir.
“Pah, aku permisi sebentar ya, mau ke toilet sebentar”
“Oke sayang”
Aku pun menatap Istriku yang tampak gemuk yang sedang berjalan ke arah toilet, dan aku juga melihat seorang lelaki pelayan restoran ini, ku lihat dia bekerja dengan raut muka yang lelah sekali, dengan ikat kepala dan membawa nampan yang berisi makanan mahal itu, Ia bekerja cukup keras sekali, dan aku berfikir apakah anaknya dirumah minta di belikan motor CBR juga seperti Dido sehingga dia bekerja cukup keras sekali.
“Lihat pelayan itu Do, coba lihat kalau Papah bekerja seperti itu? Apakah mungkin kamu memnita motor CBR baru pada Papah?”
“ Ya tetap saja, kan dia juga seorang Bapak, ya dia harus menafkahi segala kebutuhan keluarganya?” Jawab Dido dengan yakin.
“Ternyata tak enak sekali ya menjadi seorang lelaki?”
“Iyalah Pah! Itu sudah menjadi kewajiban seorang laki-laki untuk menafkahi perempuan dan juga keluarga. Dido aja malu kalau sampai gak bayarin pacar Dido makan dan nonton kalau kita lagi pacaran”
“Memang malu sama siapa Do? Kok bisa gitu ya?”
“Ya dari sononya lah Pah! Karena kata Pak Guru, laki-laki itu harus kuat dan harus bisa melindungi wanita. Gimana sih Papah ini? Kok tiba-tiba bertanya seperti itu?”
“Gak kok, gak kenapa-kenapa. Papah cuma heran aja, kenapa beban ini gak di tanggung kepada perempuan saja?”
“Yaelah Pah! Kan udah Dido bilang, kalo perempuan itu lemah, mereka gak mungkin bisa di bebani hal-hal seperti laki-laki, dan kita bukan laki-laki sejati bila kita berprilaku seperti perempuan!”
“Oww gitu yah? Bukannya perempuan itu lebih kuat daripada laki-laki?”
“Loch?! Kuat darimananya?”
“IYa, melahirkan anak, itu buktinya. Seperti Ibu kamu ini, itu perjuangan menantang maut banget loch, tanpa ada latihannya, bukankah itu menandakkan bila perempuan itu kuat?”
“Kalo hal yang itu lain ceritanya Pah! Pokoknya perempuan itu lemah deh! Mereka suka banget nangis”
“Loch, Dido kan juga pernah nangis? Berarti Dido perempuan juga donk?”
“Enak aja…….”
“Maaf tuan, semuanya jadi 2 juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah” Sela sang pelayan pria di tengah-tengah obrolan aku dan Dido seraya menyerahkan bon ke arah ku.
Aku pun terkaget dengan jumlah harga makanan yang kami makan itu.
“Oh, oke. Ini saya bayar dengan kredit card aja ya”
“Baik pak, tunggu sebentar ya”
Sang pelayan berjalan membawa credit card ku ke arah kasir untuk menggeseknya.
“Oya Do. Papah bicara seperti itu tadi, agar kelak kamu siap dan mungkin bisa berfikir kenapa laki-laki harus wajib menafkahi keluarga, kenapa harus menjadi kepala keluarga? Memang gak bisa ya lelaki menjadi Bapak rumah tangga? Sebenarnya budaya Patriaki yang di banggakan oleh lelaki dapat merugikan lelaki itu sendiri! Makanya janganlah kita menghina dan mencap wanita itu lemah, karena sesungguhnya, lelaki pun juga lemah apabila budaya Patriaki masih bisa belum di hilangkan. Sebenarnya perempuan dan lelaki derajatnya sama, tidak ada bedanya, dan kita sama-sama menjadi korban Patriaki”
“Patriaki? Maksudnya?”
“Sudahlah! Nanti kamu juga mengerti”
Malam semakin larut, bunyi jangkrik pun menambah suasana sunyi malam itu, kecoa pun berterbangan kesana kemari, Ayu pun semakin lengket memelukku sambil tiduran di ranjang, Ia serius dan simpati mendengar ceritaku.
“Jadi seperti itulah kisahnya kenapa aku muak menjadi laki-laki maskulin! Bila kenyataanya menjadi maskulin harus seperti itu, lebih baik aku seperti sekarang, menjadi laki-laki feminist” Ceritaku pada Ayu di atas ranjang kamarnya.
“Iya, mengapa ya feminist selalu di anggap lemah, padahal maskulin lah yang lemah tak mau menerima bahwa feminist juga bisa melakukan apa yang maskulin bisa lakukan! Para pria maskulin merasa malu bila Ia di langkahi oleh kaum feminist yang berada di atasnya, dengan berbagai cara dia melakukan hal agar Ia mendapatkan semuanya dan dapat menundukkan kaum Feminst”
“Iya, seperti korupsi! Waktu itu aku juga sebenarnya punya kesempatan untuk itu, tapi disini aku tak mau memaksakan kehendakku untuk korupsi, aku tak merasa malu bila aku tak berhasil menafkahi keluargaku, walau akhirnya Istriku menceraikanku, dengan alasan aku berdosa atas nama Agama karena tak menafkahinya. Bila betul Agama seperti itu, maka tak adilah bagi perempuan yang berkarir dan berpendidikan? Mereka akan selalu di tempatkan di bawah, sebagai penerima nafkah dari suaminya yang mungkin hanya seorang pelayan restoran. Bila kejadiannya seperti itu, maka buat apa Tuhan menciptakan Hawa dan wanita lain di dunia ini bila hanya terus di perlaukan sebagai kasta terendah di bawah laki-laki? Sangat bodoh sekali Istriku kala itu, dia malah merendahkan derajatnya kaumnya sendiri, kasihan sekali dia”
“Ya, mungkin dengan mengatas namakan Agama, budaya Patriaki dapat tumbuh subur dan terus merajalela! Aturan Agama seperti itu Palsu! hanyalah konstruksi social yang di buat oleh manusia sendiri, dengan menafsirkan ayat-ayat Tuhan dengan maknanya sendiri, tapi mereka tak memikirkan keadlan buat orang lain! Bukankah Agama seharusnya menjadi pedoman manusia agar berbuat baik ke sasama makhluk ciptaaNYA, bukan untuk mengekang makhluk ciptaanNYA!”
“Sudahlah sayang, yang penting aku sekarang sudah bersama kamu. Aku cinta kamu Ayu” Rayuku sambil ke belai rambut Ayu.
“Aku cinta kamu juga komo”
Ku kecup kenig Ayu, dan kami pun kembali bercumbu bersama di atas ranjang di dalam kamar 24x24 ini di temani dengan bolham berdaya 5 watt.
Arip Pirosa
Jakarta, 17 Januari 2010
Sabtu, 16 Januari 2010
Cerpen : Ketika Pria menjadi korban Patriaki
“Ya inilah dia kontestan Puteri Indonesia berikutnya, Lia dari Semarang, berikan tepuk tangan yang meriah untuknya” Terdengar suara pembawa acara di televisi.
Saat aku masuk ke kamarnya, Ayu mengepulkan asap rokok dari mulutnya ke udara, sehingga seisi ruangan terpenuhi asap rokok. Iya terlihat tampak sinis dan terus menghisap sebatang rokok yang di jepitnya di antara jari telunjuk dan tengah tangan kirinya.
“Sayang,” Sahut ku sambil menghampirinya dari belakang.
Ayu tidak menghiraukan kedatanganku, Ia terus menghisap rokoknya.
“Dan pemenang Puteri Indonesia tahun ini adalah Adelia dari Jakarta!” Teriak pembawa acara di televisi tersebut.
Ayu pun membuang puntung rokok di tangannya ke lantai, kemudian Ia berdiri dan menginjak puntung tersebut. Ayu pun berbalik badan dan memeluk ku dengan erat, dagunya menempel di pundakku.
“Kenapa Tuhan menciptakan makhluk seperti aku ini?” Keluh Ayu di pelukkanku dengan bau rokok masih terasa pekat dari mulutnya.
“Dan kenapa pula Tuhan menciptakan Adelia si Puteri Indonesia itu?” Jawabku dengan serius.
Ayu melepaskan pelukkannya padaku dan menegakkan kepalanya. Matanya menatap tajam ke mataku.
“Apa maksudmu?” Sahut Ayu menatapku tajam, dengan sisa air mata yang masih membasahi matanya.
“Iya. Adelia diciptakan sama seperti kamu. Kalian sama, tak ada bedanya, hanya beda dari segi fisik belaka. Jiwa kalian sama, Feminim” Jawabku untuk meyakinkannya.
“Tapi aku hanyalah seorang Waria. Kami berbeda! Kamu menghina aku Komo?” Sahut Ayu yang tampak kecewa padaku.
“Kamulah yang menghina diri mu sendiri Ayu, bahkan kamu telah menghina Tuhan! Walau bagaimana pun kamu tetaplah ciptaanNYA. Di dunia ini, kamulah yang tanggung jawab dengan kehidupanmu. Kamu menjadi seperti ini karena konstruksi kehidupanmu sendiri, bukan karena Tuhan! Kamu dengan Adelia sama, kalian sama-sama terkonstruksi menjadi seorang Feminim! Jadi sekali lagi janganlah kau menyesal dengan jalanmu Ayu!” Jawabku dengan semangat sambil menatap tajam ke matanya.
Ku lihat Ayu meneteskan air mata dan menundukkan kepalanya. Aku pun segera memeluknya kembali.
“Merekalah yang mengkonstruksi aku seperti ini, tapi mereka pulalah yang menyingkirkan aku dari kehidupan mereka, aku di anggap tabu oleh mereka, dianggap aib keluarga” Keluh Ayu sambil memelukku dengan erat dan menitikkan air mata di pundakku.
Tetesan air mata Ayu berasa membasahi kaos yang ku kenakan, tanganya erat mencengkram pundakku, begitu emosional jiwa Ayu yang ku rasakan.
“Sudahlah Ayu. Itu memang kenyataan di Indonesia ini. Bila budaya Patriaki tidak bisa dihilangkan, entah sampai kapan orang macam kita ini akan diterima masyarakat.” Jawabku di pelukkan Ayu.
“Patriaki? Bukankah patriaki hanya mengekang perempuan saja? Bukankah kita sama-sama lelaki, seharusnya mereka tak mengekang kita!” Sahut Ayu dengan emosional sambil melepaskan pelukkanya dariku.
Ayu serasa sinis dan tak terima dengan penjelasanku mengenai Patriaki. Dahinya mengkerut, matanya menatap ku tajam ke arah ku. Akupun mencoba menenangkan Ayu, ku pegang pundaknya dengan kedua tanganku, ku rebahkan badannya untuk duduk di ranjang.
“Budaya Patriaki tak hanya merugikan kaum perempuan saja, tetapi kaum lelaki pun juga ikut di rugikan, tepatnya merugikan sifat atau jiwa Feminim. Mungkin bisa di katakan siapa yang mempunyai jiwa seperti perempuan, dia tidak di anggap sebagai manusia. Contohnya adalah seperti kita ini. Kita menangis, berpelukkan, pasti di anggap tidak maskulin dan di cap negative oleh mereka” Jawabku dengan tenang sambil membelai rambutnya.
“Kenapa Feminim selalu berada di bawah Maskulin? Katanya Demokrasi? Mana? Semua hanya omong kosong! Mereka yang ngakunya beragama, seharusnya berprilaku baik pada semua orang tanpa kecuali. Tetapi kenyataanya malah berprilaku semena-mena padaku, serasa dirinya Tuhan, dengan memvonis aku berdosa!” Keluh Ayu dengan emosional kepadaku.
Ayu pun kembali menangis dan Ia memelukku kembali.
“Sudahlah sayang. Dunia belum berakhir buat kita. Walau kita di anggap sebelah mata oleh masyarakat. Tetapi setidaknya kita lebih baik daripada mereka. Kita tak berdosa dengan keadaan seperti ini, tapi merekalah yang berdosa dengan memperlakukan kita seperti ini.” Jawabku di pelukkan Ayu.
“Terima kasih sayang. Apa jadinya aku bila tanpa kamu. Jadi, kapan kita menikah sayang?” Bisik Ayu kepadaku dan mempererat pelukkanya.
“Tak perlulah kita menikah. Karena tak ada akte buat orang macam kita, Negara dan Agama mengekang kita, semuanya palsu! Menikah hanya menghalalkan hubungan seks dan menghadiahkan alat kelamin masing-masing saja, tapi tak menyatukan jiwa! Biarlah Tuhan yang langsung menjadi saksi kita, saksi dua orang pria Feminim!” Jawabku dengan yakin.
“Dasar Gay!” Bisik Ayu sambil tersenyum kepadaku.
“Dasar Waria!” Ku balas bisikan Ayu.
Cahaya yang di pancarkan bolham di ruangan ini semakin meredup, tegangannya mungkin hanya sekitar 5 watt saja, begitu pengap sekali ruangan ini. Tampak seekor kecoa terbang melintasi bolham itu. Bayangan kami berdua pun terlihat siluet di salah satu sudut dinding, tampak kami sedang melakukan hubungan seks di ranjang.
Arip Pirosa
Jakarta , 16 Januari 2010